Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan di Lokasi Tanah Bergerak Sukabumi Makin Rusak, Pengendara Harus Hati-hati

Kompas.com - 16/01/2020, 23:11 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bencana tanah bergerak yang terjadi di Kampung Gunungbatu, Jalan Sukabumi-Sagaranten, Desa Kertaangsana, Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat nampaknya masih menyisakan permasalahan.

Bencana geologi yang mulai dirasakan akhir April 2019 lalu itu, selain mengakibatkan sebanyak 90 dari 129 unit rumah rusak tidak dapat dihuni, puluhan lahan persawahan hancur. 

Demikian juga jalan berstatus provinsi rusak akibat tanah bergerak.

Jalan provinsi yang rusak akibat tanah bergerak ini menghubungkan Kota Sukabumi dengan Sagaranten yang berlokasi di wilayah Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: Kisah Bayi Penyintas Hidrosefalus di Sukabumi, Sempat Berobat Alternatif karena BPJS Tak AKtif, Kini Dirawat di Rumah Sakit

 

Saat ini jalan sepanjang sekitar 300 meter itu kondisinya semakin mengkhawatirkan sehingga menghambat arus lalu lintas.

"Sekarang ini jalannya semakin hancur, tanjakan-tanjakannnya semakin terjal dan menyulitkan," ungkap seorang sopir, Mami (65) warga Cibaregbeg, Sagaranten saat berbincang dengan Kompas.com di sela menunggu antrean di lokasi tanah bergerak Nyalindung, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Akibat Tanah Bergerak dan Lapuk, Bangunan SD Negeri di Sukabumi Rusak

Melintas harus pelan-pelan

Mami menuturkan hampir setiap hari mengendarai mobil bak terbuka untuk mengangkut barang-barang toko dari Kota Sukabumi ke Sagaranten.

Dia mengatakan sebelum jalan di Gunungbatu itu rusak waktu tempuh hanya 1,5 jam.

Baca juga: Bangunan SDN di Kaki Gunung Walat Lantainya Retak-retak, Diduga karena Tanah Bergerak

"Kalau sekarang waktu tempuhnya bisa mencapai 2,5 jam. Karena harus antre dan saat melintas lokasi ini juga harus pelan-pelan," tutur warga yang mulai menjadi sopir sejak 1975.

Seorang sopir angkutan umum, Uus (50) mengakui sejak jalan di Gunungbatu ini rusak, waktu tempuh perjalanan kendaraannya pergi pulang Sukabumi-Sagaranten semakin lama. Sebelumnya paling waktu tempuhnya sekitar 3,5 hingga 4 jam.

Baca juga: Pasca-penusukan Driver Ojol, Titik-titik Rawan Kejahatan Jalanan di Sukabumi Dijaga Polisi

Jarak tempuh Sukabumi-Sagaranten jadi 5 jam dari 1,5 jam

"Kalau sekarang lebih lima jam. Jadi jalanpun hanya bisa satu rit saja pergi pulang," ujar Uus sopir elf saat menunggu antrean menuju ke arah Sagaranten.

Warga setempat, Hendra (45) menjelaskan setelah diguyur hujan dua pekan lalu ruas jalan ini memang semakin rusak.

Selain itu bangunan-bangunan rumah juga semakin rusak.

Baca juga: Tanah Bergerak di Cianjur, 1 Rumah Rusak Berat hingga Sawah Gagal Tanam

"Semakin parah sekarang kondisi jalannya. Pengendara juga harus antre dan berhati-hati bila melintas jalan ini," kata Hendra.

"Malahan penumpang mobil suka banyak yang turun, lalu berjalan kaki untuk melintas lokasi ini," sambung dia.

Baca juga: Penusuk Driver Ojol di Sukabumi Ditangkap, Pelaku Baru Bebas dari Penjara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com