KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Secara umum bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Bogor, terjadi karena interaksi kondisi geologi dan dipicu oleh curah hujan yang cukup tinggi.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kasbani.
"Curah hujan 301.6 mm dalam satu hari juga sebagai pemicu," kata Kasbani dari keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (16/1/2020).
Selain itu, lanjut Kasbani, faktor penyebabnya karena tanah pelapukan yang bersifat sarang yang mudah meloloskan air, sehingga longsoran terjadi pada batuan gunung api Endut (Qpv), tuf dan breksi terdiri dari tuf batu apung, breksi tufan, batu pasir tuf, lempung tufan dan batu pasir berlapis silang (Tmtb).
Baca juga: Hilang 13 Hari, Korban Banjir Bandang dan Longsor di Jasinga Bogor Ditemukan
"Batuan gunung api yang tak terpisahkan terdiri dari breksi dan aliran lava (Qvu), Tuf batu apung pasiran (Qvst) kemudian bidang lemah berupa kontak antara tanah pelapukan batuan yang lebih segar sebagai bidang gelincir dan kelerengan yang curam bahkan beberapa tempat hampir tegak," paparnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, beberapa tempat juga terlihat kontak endapan gunung api dengan batu lempung (formasi Bojongmanik) dengan bidang perlapisan yang searah dengan kemiringan ke arah sungai.
Seperti terlihat di longsor di Harkat Jaya, Sipayung, Jayaraharja, Sukamulih, Pasir Madang masuk ke dalam DAS Sungai Cidurian sehingga dampaknya banjir membawa material longsor dan batu di sepanjang Sungai Cidurian dan melanda pemukiman di kanan-kiri sungai tersebut.
"Aliran bahan rombakan ini merusak rumah dan bangunan lainnya di sepanjang aliran sungai," ujar dia.
Baca juga: ACT Berencana Bangun ICS untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor Lebak
Mengingat curah hujan yang masih tinggi dan masih terdapatnya potensi longsoran susulan akibat pergerakan tanah itu.
Pihaknya pun merekomendasikan secara teknis kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor dan camat setempat untuk mengantisipasinya agar penduduk yang bermukim di bawah longsoran, sebaiknya mengungsi ke tempat yang aman dari ancaman longsor.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan