MEDAN, KOMPAS.com - Sebuah kamera CCTV terpasang di dinding di lantai dua rumah hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaludin (55) di Jalan Aswad, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.
Posisi kamera CCTV itu mengarah ke tangga dari lantai bawah.
Di sebelah kanan kamera CCTV tersebut, kamar Jamaludin, sebelah kirinya tempat menyerupai tempat jemuran pakaian dan di bawahnya kamar mandi.
Baca juga: Skenario Serangan Jantung Gagal, Pelaku Buang Jasad Hakim PN Medan ke Jurang
Kamar Jamaludin, bersebelahan dengan kamar lainnya.
Pada Kamis pekan lalu (9/1/2020), Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, kamera CCTV itu sudah mati sebelumnya.
"CCTV (di rumahnya) sudah mati sebulan sebelumnya," katanya.
"Saya mulai curiga, katanya ada yang tabrak pagar, padahal enggak," katanya, Kamis (16/1/2020).
"CCTV rusak, padahal dicabut sama dia," lanjutnya.
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Hakim PN Medan, Tersangka Peragakan 54 Adegan di Rumah Korban
Pria berkaca mata yang datang dengan kerabatnya itu mengatakan bahwa kelakuan tersangka tidak manusiawi .
Oleh sebab itu, ia ingin para pelaku dihukum seberat-beratnya.
"Seumur hidup," katanya.
Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Hakim PN Medan Kembali Digelar, Warga Soraki Para Tersangka
Dia tidak ingat secara spesifik tahunnya.
Namun saat itu Rajif mengaku dia masih berada di Medan.
Baca juga: Usai Bunuh Hakim PN Medan, Zuraida dan Eksekutor Berencana Menikah
Sedangkan sejak Agustus 2019, dia sudah tinggal di Jakarta karena kuliah.
Dia mengaku heran dengan kejadian ini karena selama ini tidak menunjukkan adanya permasalahan.
"Biasa saja. Di rumah, adem-adem aja suasananya," katanya.
Baca juga: Humas PN Medan: Keluarga Besar Kami Sejak Awal Curiga pada Zuraida...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.