Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Bunuh Ibu dan Anak, Pria Ini Lapor ke Polisi, Terungkap Karena Bercak Darah pada Uangnya

Kompas.com - 16/01/2020, 19:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor


KOMPAS.com- Seorang pria di Kecamatan Maro Sebo, Muaro Jambi, Jambi berinisial HT (25) tega membunuh seorang ibu, T (40) dan anaknya, N (16).

T dan N diketahui masih memiliki ikatan saudara dengan HT. T merupakan bibi HT dan N adalah sepupunya.

Usai membunuh T dan N, HT melapor pada polisi. Ia berperilaku seolah-olah dirinya saksi yang pertama kali menemukan jenazah N dan T.

Baca juga: Otak Pelaku Pembunuhan Sopir Taksi Online di Palembang Dituntut Hukuman Mati

Kronologi

Berawal dari Uang yang Ada Bercak Darahnya, Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Muarojambi. Sumber: Tribunjambi.com/Samsul Bahri Berawal dari Uang yang Ada Bercak Darahnya, Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Muarojambi. Sumber: Tribunjambi.com/Samsul Bahri

Pembunuhan tersebut terjadi pada Sabtu (11/1/2020) malam di kamar mess PT Marwa Bangun Persada di Kecamatan Maro Sebo, Muaro Jambi, Jambi.

Selama ini HT, T dan N memang tinggal di mess tersebut lantaran bekerja di sana.

Kapolres Muarojambi AKBP Ardiyanto mengemukakan, saat itu HT memanggil sepupunya, N (16).

Ia bermaksud menitipkan uang sebesar Rp2,4 juta ke N.

Kepada N, HT meminta uang tersebut dikirimkan melalui ATM untuk istri HT di Kecamatan Kandis, Kabupaten Indragiri Hilir.

Baca juga: Rekonstruksi Tahap II Pembunuhan Hakim PN Medan: Adegan Eksekusi Jamaludin hingga Saat Mayatnya Dibuang

"Kemudian korban dan pelaku kembali ke dalam kamar masing-masing yang posisi kamarnya bersebelahan. Sesaat kemudian korban bersama ibunya, T memanggil pelaku dan menanyakan kejelasan uang yang dititipkan pelaku tadi," kata Kapolres seperti dilansir dari Tribun Jambi.

 

T dan N, kata Kapolres, saat itu menunjukkan sikap kesal dan sempat membanting pintu kamar mereka.

"Melihat sikap kedua korban, tersangka sakit hati dan masuk ke dalam kamarnya dengan mengambil pisau dan senapan angin miliknya di peluru 1 butir, kemudian di pompa sebanyak 6 kali," ungkap Kapolres.

HT kemudian menembakkan senapan angin dan menikam tubuh T dan N hingga keduanya tewas.

Baca juga: Pelajar yang Bunuh Begal karena Membela Pacar Didakwa Seumur Hidup

Pura-pura jadi pelapor dan uang dengan bercak darah

Polres Muarojambi menggelar konferensi pers terkait dengan perkara pembunuhan yang terjadi pada Sabtu malam (11/1) lalu sekira pukul 20.00 Wib, Selasa (14/1/2020). (Tribunjambi/Samsul Bahri)Polres Muarojambi menggelar konferensi pers terkait dengan perkara pembunuhan yang terjadi pada Sabtu malam (11/1) lalu sekira pukul 20.00 Wib, Selasa (14/1/2020). (Tribunjambi/Samsul Bahri) Polres Muarojambi menggelar konferensi pers terkait dengan perkara pembunuhan yang terjadi pada Sabtu malam (11/1) lalu sekira pukul 20.00 Wib, Selasa (14/1/2020). (Tribunjambi/Samsul Bahri)

Setelah menghabisi bibi dan sepupunya, HT membuang pisau ke arah kolam. Ia juga mencuci senapan angin itu dan menyimpannya di balik pintu keluar mess.

Menurut Kapolres, HT adalah orang yang pertama kali melaporkan penemuan mayat kedua perempuan itu pada polisi.

HT mengaku menemukan jenazah bibi dan sepupunya di mess.

Tak hanya itu, HT juga ikut serta menyaksikan proses olah TKP di lokasi kejadian.

Polisi akhirnya mencurigai HT lantaran menemukan uang dengan bercak darah di kantong HT.

"Jadi di kantong tersangka kita lihat ada uang yang ada bercak darahnya. Uang itu senilai Rp 2,4 juta," kata Kapolres.

Setelah diperiksa HT mengaku menghabisi bibi dan sepupunya lantaran dendam dan sakit hati.

 Berawal dari Uang yang Ada Bercak Darahnya, Polisi Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Muarojambi 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com