Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatnya Durian Lokal Asli Pekalongan, Berwarna Kuning, Daging Tebal yang Melekat di Mulut

Kompas.com - 16/01/2020, 16:30 WIB
Ari Himawan Sarono,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Selain durian matahari, di daerah ini juga terkenal dengan durian ketan.

Durian ini asli dari Desa Lemahabang.

Tak harus makan di kebun, tapi bisa langsung masuk ke rumah petani sekaligus pedagang durian yang sudah disiapkan untuk dibelah.

Durian lokal asli desa ini jika dibuka dagingnya berwarna putih kekuningan, berdaging tebal serta  baunya yang menyengat begitu menggugah selera.

Kenikmatan durian ketan dirasakan Ratna Noviana (23), warga Kecamatan Wiradesa.

Ratna mengatakan, lebih memilih durian ketan karena rasa manisnya yang melekat di mulut.

"Mungkin karena melekat di mulut warga menyebutnya durian ketan, harganya juga standar tidak terlalu mahal," kata Ratna.

Bobot durian ketan hampir sama dengan durian matahari, sekitar 2-3 kilogram.

Di wilayah ini, stok durian ketan melimpah karena sudah banyak yang membudidayakan khususnya di desa tersebut.

Salah satu petani durian dan ketan, Wasro mengatakan, dia memiliki beberapa hektar lahan yang dijadikan kebun durian.

Di bulan panen seperti sekarang ini, rumahnya selalu ramai dengan masyarakat yang ingin mencoba durian lokal Lemahabang maupun matahari.

"Kalau musim panen seperti ini ya puluhan sampai ratusan butir terjual. Selain lokal seperti ketan, sebenarnya ada satu lagi yaitu manalagi, tapi belum panen," ujar Wasro.


Wasro menyajikan durian asli lokal dari pohon di desanya. Sehingga masyarakat tidak
khawatir dengan rasanya.

Wasro kini lebih memilih membudidayakan durian lokal seperti ketan dan matahari karena banyak penggemarnya.

"Sudah banyak petani lain yang membeli bibit durian matahari dan ketan. Saya kira dua sampai tiga tahun lagi. Desa Lemahabang ini akan terkenal durian lokalnya," ujar Wasro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com