Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi ART di Bandung Gasak Perhiasan Majikan Rp 80 Juta: Takut Jadi Tumbal Pesugihan hingga Aksi Terekam CCTV

Kompas.com - 16/01/2020, 16:06 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Seorang asisten rumah tangga berinisial MS (21), nekat menggasak perhiasan dan tiga batang emas seberat 20 gram milik majikannya. 

Total kerugian sang majikan senilai Rp 80 juta. 

Tindakan tersebut dilakukan MS lantaran takut dirinya dan anaknya menjadi tumbal pesugihan.

Kasus itu disampaikan Kapolsek Sukasari Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi di Mapolsek Sukasari, Rabu (15/1/2020).

Yuni mengatakan bahwa pencurian oleh MS itu dilakukan pada 7 Desember 2019 lalu.

Baca juga: Gasak Perhiasan Majikannya, Seorang ART di Bandung Ditangkap

Kronologi

Sebelum melakukan pencurian, tersangka berkenalan dengan dua orang berinisial T dan D yang kini dalam pengejaran kepolisian.

Perkenalan itu terjadi di kediaman majikan MS Jalan Setramurni, Kota Bandung.

Saat itu T dan D mendatangi rumah majikannya dengan alasan mencari orang rumah.

"Mereka awalnya enggak kenal pertama perkenalan dengan alasan saya mencari orang rumah dan berlanjut di janjikan sesuatu," kata Yuni di Mapolsek Sukasari, Rabu (15/1/2020).

Perkenalan itu pun berlanjut pesan singkat, sampai akhirnya, T dan D menyuruh MS untuk menggasak perhiasan dengan membobol lemari majikannya tersebut.

Baca juga: Fakta Lengkap Gadis 17 Tahun Diculik dari Rumah Nenek, Paman Korban Terlibat hingga Hendak Dijadikan ART

Diancam akan dijadikan tumbal pesugihan

 

Perintah tersebut disertai ancaman akan menumbalkan MS dan anaknya.

"Ancaman pelaku kalau yang bersangkutan tidak melakukan itu (pembobolan) dia akan akan ditumbalkan dan mendapat musibah berikut anaknya," kata Yuni.

Aksi tersebut dilakukannya seorang diri dengan cara mengebor teralis kamar dan membongkar lemari majikannya.

"MS mengambil perhiasan dengan nilai sekitar Rp 80 juta, milik majikannya," katanya.

Polisi yang mendapatkan laporan tersebut, langsung mengejar MS dan menangkapnya. Sementara T dan D masih dalam pengejaran.

Baca juga: Dituduh Curi Batu Akik, Asisten Rumah Tangga Dianiaya Oknum Brimob

Aksi ART terekam CCTV

"Kami kejar yang bersangkutan membawa tentengan tas kresek warna hitam yang sudah berpindah tangan pada dua DPO itu. Keduanya kini masih dalam pengejaran," kata Yuni.

Menurut Yuni, MS ini telah bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) selama dua tahun di rumah itu.

"Dia orang kepercayaan, memang saat itu ada kehilangan tapi enggak digubris." kata Yuni. 

"Nah ketika hilang dengan nominal luar biasa dan ternyata yang bersangkutan itu dilihat dengan CCTV, akhirnya pemilik rumah melaporkan." 

Baca juga: Ini yang Menyebabkan Warga Jakarta Sulit Mencari Asisten Rumah Tangga

Hati-hati menerima ART

Sementara dua orang yang masih dalam pengejaran ini merupakan komplotan sindikat spesialis asisten rumah tangga.

"Jadi hati-hati apabila menerima asisten rumah tangga, harus di cek kembali jangan sembarangan," ucap Yuni.

Sementara itu MS mengaku terpaksa menggasak perhiasan majikannya lantaran takut diguna-guna dan ditumbalkan.

"Pesugihan, mau ditumbalkan, karena anak saya sakit, itu (perhiasan majikan) buat ganti rugi anak saya," kata MS sambil terisak menangis.

Baca juga: Dua Anggota Sindikat Penjual Janin untuk Pesugihan Dituntut 3 Tahun Bui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com