Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Montir Lulusan SD Kejar Mimpi Rakit Pesawat dari Barang Bekas hingga Mampu Terbang Sambil Bermanuver

Kompas.com - 16/01/2020, 15:29 WIB
Suddin Syamsuddin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PINRANG, KOMPAS.com - Chaerul, montir asal Pinrang, Sulawesi Selatan, dibantu dua karyawan bengkelnya, Muh Yusuf dan Wawan, untuk merakit pesawat terbang.

Pesawat terbang yang terbuat dari barang bekas itu dirancang sejak September 2019.

Setelah beberapa kali uji coba, akhirnya pada Rabu (15/1/2020), pesawat itu bisa terbang bahkan bermanuver.

"Saya sudah bekerja bersama Pak Chaerul selama empat tahun lebih. Kami merancang kapal itu mulai bulan Sepetember 2019 sampai uji coba tanggal 29 November 2019. Hanya sebulan perakitan hingga uji coba," kata Yusuf, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Pesawat dari Barang Bekas Buatan Montir di Pinrang Mampu Terbang 20 Meter, 2 Kali Bermanuver

Sejak dirancang, kata Yusuf, Chaerul selalu optimistis pesawat yang dirakit itu suatu saat akan terbang.

Biasanya, Yusuf dan Chaerul merakit pesawat pada malam hari.

"Kami bengkel modif dan bengkel las. Kami tak mengerjakan pesawat siang hari karena pesanan merakit motor trail pengangkut gabah banyak. Malam hari baru mengerjakan pesawat itu," ujar Yusuf.

Istri Chaerul, Hamzia (23), mengaku terus mendukung apa pun yang dilakukan sang suami.

Chaerul di mata Hamzia merupakan sosok yang pantang menyerah.

"Tiap malam suami saya dan kedua karyawannya tak menyerah. Apalagi saat uji coba yang gagal membuat mereka semakin terpacu untuk bisa menerbangkan pesawat rakitan mereka," ujar Hamzia.

Diketahui, Chaerul pernah melakukan uji coba pesawat buatannya di Lapangan Malimpung, Kecamatan Patang Panua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, pada Minggu (1/12/2019).

Namun, kala itu pesawat yang dirakit pria lulusan SD ini gagal terbang.

Mengutip KompasTV, sudah lima kali Chaerul gagal saat mencoba menerbangkan pesawatnya.

Dari hasil uji terbang itu, Chaerul melakukan sejumlah evaluasi dan perbaikan.

Selain mesin, juga cara pilot mengendalikan pesawat.

Hari ini Chaerul dan dua karyawannya dipanggil ke DPRD Kabupaten Pinrang.

Pemanggilan dilakukan pasca pesawat dari barang bekas yang dirakit Chaerul bisa terbang.

Namun, belum diketahui untuk apa Chaerul dipanggil.

Seperti diberitakan, Chaerul membuat pesawat karena penasaran rasanya ingin terbang naik pesawat.

Chaerul memanfaatkan berbagai barang bekas dari bengkel miliknya. Sayap pesawat terbuat dari parasut bekas yang biasa dijadikan penutup mobil.

Adapun mesinnya terbuat dari mesin motor Kawasaki Ninja RR 150 CC.

"Pesawat itu saya kerjakan sejak sebulan lalu, dibantu dua orang teman menghabiskan sekitar Rp 8 juta.

Baca juga: Cerita Montir di Pinrang Saat Pesawat dari Barang Bekas yang Dibuatnya Bisa Terbang dan Bermanuver: Saya Was-was

"Untuk badan pesawat dan Rp 15 juta, untuk membeli mesin motor Ninja RR 150 CC," ungkap Chaerul, Sabtu (30/11/2019).

Chaerul mengaku, pada 2002, sempat membuat pesawat terbang jenis helikopter. Namun, helikopter itu gagal terbang.

Pantang menyerah, pesawat rakitan Chaerul akhirnya bisa mengudara di laut Pinrang pada Rabu (5/1/2020).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com