Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pemblokiran Aplikasi MeMiles, Polisi: Server Belum Dibayar 6 Bulan

Kompas.com - 16/01/2020, 15:00 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim Kombes Gidion Arif Setyawan membantah melakukan penutupan aplikasi investasi bodong MeMiles.

Menurutnya, Polda Jatim tidak memiliki wewenang menutup aplikasi.

"Yang saya tahu, aplikasi tidak bisa digunakan karena server belum dibayar selama 6 bulan," kata Gidion.

Aplikasi MeMiles tidak bisa beroperasi sejak pertengahan Desember 2019.

Padahal, kata dia, saat itu Ditreskrimsus Polda Jatim baru memulai penyelidikan dugaan pidana investasi bodong MeMiles.

Baca juga: Tolak Aplikasi Diblokir, Anggota MeMiles: Buatan Anak Bangsa, Harusnya Diapresiasi Negara

Satgas Waspada Investasi

Kepala Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L. Tobing usai membuka Warung Waspada Investasi di Jakarta, Jumat (1/11/2019).KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA Kepala Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L. Tobing usai membuka Warung Waspada Investasi di Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Seperti dibertakan Kompas.com sebelumnya, Satgas Waspada Investasi (SWI) menyebut telah menindak MeMiles sejak Agustus 2019.

Satgas telah memblokir website, memblokir aplikasi hingga melaporkan pada kepolisian.

"Kami telah menghentikan kegiatan MeMiles sejak Agustus 2019 dan mengumumkan kepada masyarakat melalui media media massa," kata Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam Lumban di Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Tak hanya memblokir, Tongam mengaku terus membantu pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut.

"Satgas waspada investasi tetap membantu polisi dalam proses hukum ini dengan menyiapkan dokumen atau saksi/ahli apabila diperlukan," ungkap Tongam.

Baca juga: Satgas Sudah Blokir Web dan Aplikasi Investasi Bodong MeMiles

Menuai kritikan anggota

Member MeMiles Surabaya menggelar konfrensi pers di Surabaya, Rabu (15/1/2020).KOMPAS.COM/A. FAIZAL Member MeMiles Surabaya menggelar konfrensi pers di Surabaya, Rabu (15/1/2020).

Pemblokiran aplikasi investasi bodong MeMiles menuai kritikan anggota.

Beberapa anggota bahkan menggelar jumpa pers pada Rabu (15/1/2020).

Salah seorang anggota MeMiles Putri Arista Mawardiani menginginkan aplikasi MeMiles dapat beroperasi kembali.

"Kepentingan kami, aplikasi bisa tetap berjalan normal karena berkaitan dengan kepentingan bisnis yang kami jalani," katanya.

Ia mengaku tidak dirugikan meskipun telah melakukan top up sebesar ratusan juta rupiah untuk mendapatkan slot iklan di aplikasi itu.

Putri optimis besaran uang yang ia keluarkan akan tergantikan dengan keuntungan yang lebih banyak dari produk kecantikan yang ia pasarkan.

Senada dengan Putri, Even Flores mengaku mendapatkan banyak keuntungan dari aplikasi MeMiles.

Ia mengatakan, tidak peduli dengan urusan dugaan pidana yang saat ini tengah ditangani Polda Jatim.

"Urusan hukum itu urusan manajemen, saya tidak ada urusan. Bagi saya, yang penting aplikasi masih bisa berjalan, karena sangat menguntungkan bagi kami sebagai pelaku bisnis," kata Even.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Achmad Faizal, Fika Nurul Ulya | Editor : Abba Gabrillin, Caroline Damanik, Yoga Sukmana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com