Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Penumpang Pesawat Muntah Darah dan Meninggal di Bandara Kupang

Kompas.com - 16/01/2020, 11:59 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Yohanes Ola Mukin (47), warga perumahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), meninggal dunia di ruang tunggu Bandara El Tari Penfui Kupang, Rabu (15/1/2020).

Yohanes meninggal, setengah jam sebelum pesawat yang akan dia tumpangi terbang ke Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT.

Gabriel Lusi Kefa salah seorang petugas Bandara El Tari Penfui Kupang mengatakan bahwa Yohanes saat itu baru membeli tiket di Bandara.

Baca juga: TNI Berhasil Temukan Markas KKB di Intan Jaya, Papua

Namun, Yohanes tiba-tiba mengalami sakit saat masih menunggu jadwal penerbangan.

Rencananya, Yohanes akan menumpang Pesawat Wings Air penerbangan Kupang-Larantuka yang akan terbang pukul 15.00 WITA.

"Yohanes mengalami muntah darah sekitar pukul 13.55 WITA, saat menunggu di ruang tunggu Bandara El Tari Kupang," kata Gabriel.

Usai muntah darah, Yohanes pun lemas sehingga petugas bandara menghampirinya dan membawakan kursi roda.

Baca juga: Pasutri di Bima Diduga Perkosa Anak Angkat Selama Bertahun-tahun

Selanjutnya, Yohanes dibawa ke Klinik KKP Bandara El Tari Kupang untuk pemeriksaan medis.

Petugas bandara menemukan banyak darah dalam tisu di tas milik Yohanes.

Bercak darah pun memenuhi pakaiannya.

Saat itu, dokter pada Klinik KKP Bandara El Tari Kupang memastikan bahwa Yohanes meninggal dunia.

Kejadian itu dilaporkan ke pihak Bandara El Tari maupun maskapai Wings Air.

Jenazah Yohanes langsung dibawa ke ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang untuk dilakukan visum.

Darius Beda Daton yang merupakan kerabat Yohanes mengatakan bahwa Yohanes memiliki riwayat diabetes.

Keluarga Yohanes menolak untuk dilakukan otopsi.

“Dia memang punya riwayat sakit gula darah dan mungkin kambuh pada saat di ruang tunggu. Kita terima kematiannya dan tidak perlu otopsi,” ujar Darius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com