Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Gabus Pengaruhi Laju Inflasi di Kalimantan Selatan Selama 3 Bulan

Kompas.com - 16/01/2020, 11:52 WIB
Andi Muhammad Haswar,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANJARMASIN, KOMPAS.com - Ikan gabus ternyata masih menjadi salah satu komoditas makanan yang mempengaruhi laju inflasi di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Bank Indonesia (BI) Kalsel melalui Deputi Direktur dan Ekonomi Ahli, Dadi Esa Cipta mengatakan, hal tersebut terjadi karena ikan gabus merupakan salah satu komoditas makanan yang paling banyak dicari masyarakat Banjar.

Masyarakat Banjar menurut Dadi sangat mengandalkan ikan gabus sebagai bahan makanan utama maupun tradisional.

"Di Kalsel ini memang konsumsi ikan gabus tidak bisa dipisahkan dari keseharian masyarakat Banjar. Hampir setiap masakan ada ikan gabus ini yang menyebabkan ikan gabus bisa pengaruhi laju inflasi," ujar Dadi saat ditemui dalam acara temu media di salah satu hotel di Banjarmasin, Rabu (15/1/2020) Sore.

Baca juga: Inflasi di Perdesaan Naik, Upah Riil Buruh Tani Turun 0,14 Persen

Karena tingginya permintaan, harga ikan gabus dalam tiga bulan terakhir bahkan pernah menembus harga Rp 120.000 perkilo.

Harga itu merupakan yang tertinggi di antara seluruh jenis ikan air tawar yang dijual di Kalsel.

Tingginya harga ikan gabus di pasaran juga dipengaruhi musim kemarau berkepanjangan pada tahun lalu yang membuat produksi ikan gabus anjlok.

Sementara permintaan ikan gabus di pasaran tetap tinggi.

"Kemarin itu juga dipengaruhi musim panas berkepanjangan, produksi ikan gabus turun, sementara permintaan tetap, akibatnya harga naik," ucap Dadi.

Ikan gabus bahkan menduduki posisi kedua yang mempengaruhi laju inflasi di Kalsel di bawah cabai.

Untuk menekan laju inflasi yang disebabkan tingginya harga ikan gabus, BI Kalsel saat ini sedang berupaya mengembangkan pembudidayaan ikan gabus berbasis tekhnologi.

"Sekarang kita lagi coba untuk mengembangkan inovasi tekhnologi budidaya sehingga stok ikan gabus tetap tersedia walaupun musim panas berkepanjangan," ungkap Dadi.

Baca juga: Inflasi Terendah Sejak 20 Tahun Perry Sebut Ada 4 Faktor, Apa Saja?

Dengan tekhnologi tersebut, produksi ikan gabus di Kalsel harapnya tidak lagi tergantung pada musim.

Walaupun musim kemarau berkepanjangan, stok ikan gabus tetap tersedia.

"Saat ini sudah ada beberapa daerah di Kalsel yang sedang kita coba inovasi teknologi tersebut. Walaupun tidak secara masif, tetapi nantinya produksi ikan gabus tidak lagi bergantung pada musim," ujar Dadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com