Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antraks Menyebar di Gunungkidul, Warga Diminta Hindari Budaya Brandu

Kompas.com - 16/01/2020, 11:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Dari 12 pasien itu, beberapa di antaranya mengaku sempat mengonsumsi daging sapi.

Baca juga: Antraks Menyebar, 5.000 Liter Formalin Disiapkan

Positif Antraks

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul mencatat, puluhan orang di Gunungkidul positif antraks.

Awalnya Dinkes menemukan 540 orang terpapar antraks di Dusun Ngerejek Wetan dan 60 orang di Semanu.

Dari jumlah itu, dugaan gejala klinis terlihat pada 87 orang. Setelah dilakukan pengambilan darah dan penelitian lebih lanjut, beberapa warga dinyatakan positif antraks.

"Yang positif antraks ada 27 orang," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul, Sumitro.

Warga yang positif terkena antraks sebagian besar terpapar antraks pada kulit atau gabungan antara kulit dan pernapasan.

Baca juga: Antraks Bisa Disembuhkan, Warga Gunungkidul Segera Berobat Jika Alami Gejala Ini

Bisa sebabkan kematian

IlustrasiKatarzynaBialasiewicz Ilustrasi

Warga yang positif antraks kembali diambil darahnya untuk dicek ulang ke BBVET Bogor, Jawa Barat.

Mereka yang terjangkit antraks diberikan antibiotik profilaksis lanjutan hingga 20 hari.

Sumitro menerangkan, antraks bisa menyerang kulit, pernapasan hingga pencernaan. Penyakit ini bisa menyebabkan kematian jika tidak mendapatkan penanganan yang baik.

"Jika (menyerang) kulit, dibiarkan saja dalam waktu dua minggu akan sembuh sempurna. Tapi kita tidak mengetahui apakah ada komplikasi atau tidak," katanya.

Ia menegaskan antraks pada manusia tidak menular ke sesama manusia.

"Sampai saat ini kita tidak menemukan data penularan antara manusia ke manusia. Mereka hidup seperti manusia pada umumnya, tidak ada isolasi," ujarnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis :Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com