Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Terbakar, Ibu dan Anak Orangutan Bertahan Hidup Tanpa Makanan Cukup

Kompas.com - 16/01/2020, 10:45 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

KETAPANG, KOMPAS.com - Kasus konflik manusia-orangutan di wilayah yang terbakar sejak Agustus 2019 belum juga surut.

Data dari tim Orangutan Protection Unit (OPU) IAR Indonesia, menunjukkan jumlah konflik cenderung naik dari bulan September hingga Desember 2019 yakni mencapai 9 individu.

Argitoe Ranting, Manager Lapangan IAR Indonesia mengatakan, terbaru, tim gabungan Wildlife Rescue Unit (WRU) Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I dan IAR Indonesia melakukan penyelamatan dan translokasi dua individu orangutan induk-anak.

Keduanya ditemukan di kebun milik warga di Jalan Ketapang–Tanjungpura, Desa Sungai Awan Kiri, Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Senin (13/1/2020).

Baca juga: Pemilik 2 Bayi Orangutan Diburu, Diduga Anggota Jaringan Perdagangan Satwa Liar

Laporan mengenai keberadaan orangutan induk anak yang diberi nama Qia dan Mama Qia ini didapatkan oleh tim Patroli OPU IAR Indonesia pada Sabtu (4/1/2020).

Lalu, tim melakukan mitigasi dengan menggiring orangutan kembali ke arah hutan yang tidak jauh dari kebun warga.

"Pada Rabu (8/1/2020), tim patroli berjumpa dengan kedua orangutan ini," kata Argitoe dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com di Pontianak, Rabu (15/1/2020).

Setelah dilakukan survei lokasi, terlihat bahwa hutan yang ada sudah terfragmentasi akibat kebakaran sehingga hutan ini tidak lagi terhubung ke hutan besar.

Menurut Argitoe, karena kondisi inilah, tim IAR Indonesia bersama BKSDA Kalbar memutuskan untuk melakukan penyelamatan dan memindahkan kedua orangutan ini ke lokasi yang lebih baik dan aman.

"Penyelamatan induk orangutan diperkirakan berusia lebih dari 10 tahun dan bayinya yang berusia 2 bulan ini berjalan dengan baik," ujar Argitoe.

Kondisi masih sehat

Setelah melewati serangkaian pemeriksaan medis, dokter hewan IAR Indonesia yang memeriksa kedua orangutan ini menyatakan kedua orangutan ini dalam kondisi sehat.

Oleh karena itu, maka tim IAR Indonesia bersama BKSDA Kalbar memutuskan untuk langsung mentranslokasikan mereka ke Hutan Sentap Kancang yang hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi penyelamatan ini.

Dia menjelaskan, hutan seluas lebih dari 40.000 hektare ini dinilai cocok sebagai rumah barunya karena selain menyediakan ruang hidup yang luas, jumlah jenis pakan orangutan berlimpah dan kepadatan orangutan di dalamnya belum terlalu tinggi.

"Namun karena jalan menuju hutan tidak bisa dilewati kendaraan, kandang dipikul masuk ke dalam hutan," jelas Argitoe.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com