Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gasak Perhiasan Majikannya, Seorang ART di Bandung Ditangkap

Kompas.com - 16/01/2020, 10:17 WIB
Agie Permadi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - MS (21), seorang Asisten Rumah Tangga (ART) nekat menggasak perhiasan dan tiga buah emas batangan seberat 20 gram milik majikannya.

Kapolsek Sukasari Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi mengatakan, aksi pencurian itu dilakukan pelaku pada 7 Desember 2019 lalu.

Sebelum melakukan pencurian, tersangka berkenalan dengan dua orang berinisial T dan D yang kini dalam pengejaran kepolisian.

Perkenalan itu terjadi di kediaman majikannya Jalan Setramurni, Kota Bandung.

"Mereka awalnya enggak kenal pertama perkenalan dengan alasan saya mencari orang rumah dan berlanjut di janjikan sesuatu" kata Yuni, Kamis (16/1/2020).

Baca juga: Pura-pura Pindah Agama, Pria Ini Tipu dan Gasak Harta Milik Ustaz

Perkenalan itu pun berlanjut, sampai akhirnya, T dan D menyuruh MS untuk menggasak perhiasan dengan membobol lemari majikannya tersebut.

Perintah tersebut disertai ancaman akan menumbalkan MS dan anaknya.

"Ancaman pelaku kalau yang bersangkutan tidak melakukan itu (pembobolan) dia akan ditumbalkan dan mendapat musibah berikut anaknya," kata dia.

Aksi pembobolan dilakukannya seorang diri dengan cara mengebor teralis kamar dan membongkar lemari majikannya.

"MS mengambil perhiasan milik majikannya senilai Rp 80 juta," ujarnya.

Polisi yang mendapatkan laporan tersebut, langsung mengejar MS dan menangkapnya.

"Kami kejar yang bersangkutan membawa tas kresek warna hitam yang sudah berpindah tangan pada dua DPO yang kini masih dalam pengejaran," kata Yuni.

Baca juga: Maling Gasak Uang Rp 6 Juta, Hilangkan Jejak dengan Amankan CCTV

Yuni menambahkan, MS telah bekerja sebagai asisten rumah tangga selama dua tahun.

"Dia orang kepercayaan, memang saat itu ada kehilangan tapi nggak di gubris, nah ketika hilang dengan nominal luar biasa, dan ternyata yang bersangkutan itu terekam kamera cctv, akhirnya pemilik rumah melaporkan," katanya.

 

Sementara dua orang yang masih dalam pengejaran ini merupakan komplotan sindikat spesialis asisten rumah tangga.

"Jadi hati-hati apabila menerima asisten rumah tangga, harus di cek kembali jangan sembarangan," ucap Yuni.

Sementara itu, MS mengaku terpaksa menggasak perhiasan majikannya lantaran takut ancaman yang dilontarkan T dan D.

"Dia berdalih pesugihan mau ditumbalkan, karena anak saya sakit, itu (perhiasan majikan) buat ganti rugi anak saya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com