Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratu Keraton Agung Sejagat Bertugas Rancang Pernak Pernik Kerajaan, Gunakan Uang Pendaftaran

Kompas.com - 16/01/2020, 06:01 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Toto Santoso (42), Raja Keraton Agung Sejagat mengaku mendirikan kerajaan sekitar pertengahan 2018 lalu.

Namun ia tidak menyebutkan bulan dan tanggal awal kerajaan didirikan.

Saat itu ia mendapatkan ilham dari leluhur Raja Sanjaya keturunan dari Kerajaan Majapahit.

Dalam ilham tersebut, Totok diminta mendirikan Keraton Agung Sejagat di wilayah Kabupaten Purworejo dan meneruskan kejayaan Kerajaan Majapahit.

Ia kemudian merekrut warga sekitar yang berminat menjadi pejabat di kerajaannya.

Baca juga: Raja Keraton Agung Sejagat Tak Pernah Sebarkan Pengaruh Selama Tinggal di Ancol

Dilansir dari Tribun Jateng, Toto memberikan kepercayaan pada Funni Aminadia (41) sebagai permaisuri Keraton Agung Sejagat.

Funni bertugas merancang segala pernak-pernik kerajaan seperti seragam kerajaan, topi, umbul-umbul, tombak, dan bendera.

"Yang merancangnya Fanni. Ini kami dirikan sejak tahun lalu," kata Toto, Rabu (15/1/2020).

Fanni disebut memiliki dua bisnis yakni salon kecantikan dan restoran.

Baca juga: Dalami Kasus Keraton Agung Sejagat, Polisi Gandeng 3 Guru Besar Undip

Mereka berdua kemudian fokus mendirikan Keraton Agung Sejagat tanpa pekerjaan sampingan.

Untuk merancang segalanya, mereka menggunakan uang hasil iuran pendaftaran dari para calon pengikut.

Bersama pengikutnya, Toto mengaku telah tiga kali melakukan kirab. Yang pertama pada 8 Desember 2018 lalu dan kirab kedua pada 10 Januari 2020.

Puncaknya adalah pada 12 Januari 2020. Foto dan video kegiatan mereka kemudian viral di media sosial.

Baca juga: Ini Penampakan dalam Keraton Agung Sejagat, Ada Singgasana hingga Lambang Nazi

 

Kerajaan Agung SejagatKOMPAS.com/istimewa Kerajaan Agung Sejagat
Kepada penyidik, Toto bercerita sedang mencari 13 menteri dari ratusan anggotanya.

"Nanti itu, dia ingin menunjuk Resi (menteri) bagian politik, ekonomi, militer, sosial, dan budaya. Bawahan resi, ada bhre (gubernur). Lalu bawahnya lagi bekel (Lurah)," jelas Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Iskandar Fitriana.

Ia mengatakan anggota yang ingin menjadi bagian dari Keraton Agung Sejagat akan dikenai tiket sebesar Rp 3 juta hingga Rp 30 juta.

Jabatan yang didapatkan akan diseuikan dengan biaya yang disetorkan kepada Toto dan Funny.

"Apabila nominal tiket masuknya semakin besar atau tinggi, maka anggota tersebut akan diberikan jabatan yang tinggi dalam KAS," jelasnya.

Baca juga: Pengikut Keraton Agung Sejagat Diiming-imingi Jabatan dengan Gaji Dollar

Iskandar juga mengatakan bahwa Toto sempat hendak mendirikan kerajaan serupa di Yogyakarta pada tahun 2016 lalu dengan membentuk Jogjakarta Development Committee atau Jogja DEC.

"Namun, warga di sana (Yogya) langsung menolak. Kemudian, dia melakukan hal serupa di Purworejo. Anggotanya sampai 450 orang," jelasnya.

Saat ini polisi sedang mendalami kasus tersebut termasuk menghitung kerugian dan kemungkinan ada tersangka baru.

"Sebab, dimungkinkan ada tersangka baru. Kita juga sedang mendalami hubungan antara Totok dan Fanni itu seperti apa," cetus Iskandar

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Raja Sempat Cekcok dengan Ratu Keraton Agung Sejagat, Ini Tugas Kanjeng Dyah Sebagai Permaisuri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com