Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengukuhan Raja Keraton Agung Sejagat Dilakukan di Dieng Saat Musim Embun Es

Kompas.com - 15/01/2020, 16:21 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Khairina

Tim Redaksi

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Sejak beberapa hari terakhir, warga digegerkan dengan kabar adanya Kerajaan Keraton Agung Sejagat di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Jauh sebelum kabar tersebut mencuat, ternyata anggota kerajaan tersebut pernah melakukan ritual di kawasan wisata Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, tahun lalu.

Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Objek Wisata Dieng Aryadi Darwanto mengungkapkan, saat itu digelar prosesi pengukuhan raja dan doa bersama memperingati 1.000 tahun Raja Sanjaya. Aryadi mengaku melihat langsung prosesi tersebut.

"Iya benar pernah ke Dieng, suratnya (izinnya) ada, tapi di kantor, surat dari mereka. (Waktu) Persisnya enggak tahu, lupa, pokoknya pas musim embun es, karena pas doa bersama dan pengukuhan itu sekitar pukul 22.00 WIB sudah turun es. Saya ingat betul, karena waktu itu saya kedinginan, akhirnya pulang," kata Aryadi saat dihubungi, Rabu (15/1/2020).

Baca juga: MAKN Anggap Kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo Hanya Mengada-ada, Ini Alasannya

Aryadi menceritakan, prosesi yang diikuti lebih dari 100 orang itu diawali dari sumber mata air Bimalukar.

Selanjutnya dengan mengenakan kostum kerajaan dan iringan drumband mereka berjalan kaki menuju kompleks Candi Arjuna.

"Kirab dimulai Magrib, sampai candi hampir pukul 20.00 WIB, jalan kaki dua jam, jaraknya hanya sekitar 1 kilometer, tapi kan gerakannya satu langkah berhenti, berjalan berhenti. Musiknya seperti di Keraton Yogyakarta," tutur Aryadi.

Sesampainya di kompleks candi, kata Aryadi, mereka menggelar doa bersama. Informasi yang diterima, mereka menggelar ritual hingga pukul 01.30 WIB.

"Respon warga untuk melihat biasa, karena musiknya keras terus nadanya unik, seperti prajurit Keraton Yogya musiknya, banyak nonton, tapi karena cuaca dingin hanya beberapa orang yang melihat di candi, akhirnya cuka beberapa yang bertahan," ujar Aryadi.

Baca juga: Bukan di Keratonnya, Raja dan Permaisuri Keraton Agung Sejagat Ditangkap di Yogya

Aryadi memastikan, ritual yang dilakukan di Dieng waktu itu dilakukan oleh raja yang telah diamankan Polda Jateng bersama dengan anggotanya.

"Pasti, karena namanya sama Pak Totok itu, ratunya juga sama, ada namanya. Waktu itu sebelum prosesi mereka juga sempat bermalam di rumah tetua adat sini, dia dikasih pakaian kebesaran, masih disimpan sepertinya, karena ada rumbai-rumbai di belakang jadi enggak mau pakai," kata Aryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com