SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meminta pihak SD Negeri Krembangan Selatan III, Surabaya, Jawa Timur, untuk mengubah metode belajar yang selama ini diberikan kepada siswa.
Hal itu dikatakan setelah Risma mendapat laporan bahwa ada beberapa siswa tertangkap Satpol PP Surabaya karena kedapatan mabuk menggunakan lem atau ngelem.
"Guru-guru di sini, saya tidak minta mengajari materi terus. Tapi di sela-sela belajar, ada permainan bersama untuk menarik siswa agar fokus," kata Risma di SDN Krembangan Selatan III, Rabu (15/1/2020).
Baca juga: Siswa Ketahuan Ngelem, Begini Reaksi Risma Saat Datangi Sekolah
Menurut Risma, dalam mendidik anak-anak harus selalu ada variasi, agar pembelajaran yang diberikan tidak selalu monoton dan membuat siswa bosan hingga kehilangan konsentrasi.
Selain metode belajar yang harus diubah, Risma juga akan menyiapkan psikolog, karena ia melihat para siswa tidak konsentrasi saat diberi penjelasan.
"Nanti akan didampingi psikolog, tadi pola mengajarnya juga saya minta diuubah untuk membuat anak-anak lebih tertarik, agar dia (siswa) bisa berkonsentrasi," tutur Risma.
Risma menegaskan akan terus memantau kondisi anak-anak di SDN Krembangan Selatan III.
Pasalnya, bukan hanya siswa yang ngelem, menurut Risma, siswa secara keseluruhan bisa kehilangan konsentrasi dan tidak mampu mendengarkan penjelasan dengan baik.
"Satu bulan ke depan nanti akan saya lihat apakah ada perubahan atau tidak," kata Risma.