Hingga Rabu pukul 10.19 WITA, sudah 20 warga yang datang berobat.
Rata-rata mereka mengeluhkan sakit tenggorokan, vertigo, tensi, batuk dan pileg. Keluhan itu, menurut dr Tiori, punya kaitan dengan banjir.
"Karena mereka stres, tekanan darah bisa naik. Sejauh ini belum ada penyakit gatal-gatal," kata dia.
Sekretaris Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Hendra AH mengatakan, pemerintah daerah belum bisa memberi bantuan apapun kepada masyarakat terdampak banjir karena status banjir saat ini masih siaga.
Bantuan baru bisa diberikan jika status banjir ini dinaikkan status jadi tanggap darurat.
"Makanya kami mau rapatkan dulu antar instansi dan wali kota. Apakah status dinaikkan jadi tanggap darurat atau nggak," ungkap dia saat dihubungi terpisah.
Pantauan Kompas.com di lokasi banjir, hingga pagi ini banjir masih menggenangi pemukiman warga di kawasan Bengkuring.
Ketinggian air di atas lutut orang dewasa. Sejumlah fasilitas publik pun terendam banjir seperti puskesmas, kantor Kelurahan Sempaja Timur, sekolah, dan ratusan rumah warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.