Dikatakan, dari Jumat (10/01/2020) hingga sekarang tidak terdeteksi retakan baru. Kendati begitu, sebanyak 15 relawan tanggap bencana (Retana) BPBD tetap disiagakan dan giliran melakukan piket 24 jam.
“Sejak retak awal, setiap hari terus terjadi retakan, mulai 5 centimeter hingga 50 centimeter, hingga sekarang kedalaman celahnya sudah mencapai 2,5 meter. Namun, dari alat manual yang kita pasang di lokasi, sejak Jumat lalu sudah berhenti (tidak ada retakan baru),” katanya.
BPBD Cianjur sendiri masih menunggu tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terjun ke lokasi untuk melakukan kajian.
Baca juga: Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, Ratusan Warga Diungsikan
"Rencananya 16 Januari baru turun ke lokasi. Jadi, mudah-mudahan besok jadi,” ucap Irfan.
Nantinya, dari hasil kajian tersebut, BPBD akan menindaklanjutinya dengan melakukan langkah-langkah strategis, apakah masyarakat yang terdampak harus direlokasi permanen, atau dikembalikan ke rumahnya masing-masing.
“Karena itu, kita tidak ingin spekulatif. Jadi, action kita di lapangan selanjutnya, yah menunggu hasil kajian itu,” ujarnya.
Baca juga: Fakta Pergerakan Tanah di Cianjur, Retakan Terus Bertambah dengan Kedalaman Capai 2,5 Meter