Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Curiga Tamu Indekos Ini Silih Berganti, Ternyata Jadi Sarang Prostitusi

Kompas.com - 15/01/2020, 10:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

PADANG, KOMPAS.com - Warga di sekitar Jalan Adi Negoro, Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) curiga ada sebuah rumah indekos dengan tamu berganti-ganti.

Lantaran curiga, warga kemudian melaporkannya ke polisi.

Kecurigaan warga terbukti. Rumah indekos yang dikelola ibu dan anak, yakni H (54) dan AS (30), ternyata jadi lokasi prostitusi.

H diduga menjadi mucikari bersama anaknya AS. AS berperan sebagai pencari wanita dan pelanggan dan H sebagai penerima setoran dari AS.

Selain meringkus ibu dan anak tersebut, polisi juga mengamankan tiga wanita yang jadi pekerja seks komersial (PSK).

"Pada saat penggerebekan di rumah itu kita amankan wanita H (54) dan anak AS (30) yang diduga mucikari dan tiga wanita yang menjadi korban," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto yang dihubungi Kompas.com, Selasa (14/1/2020).

Menurut Stefanus, penggerebekan dilakukan pada Jumat (10/1/2020) pukul 21.30 WIB setelah mendapatkan laporan dari warga.

Praktik prostitusi itu diduga sudah berlangsung sejak 5 bulan terakhir dan tergolong rapi hingga warga sekitar lambat curiga.

Akhirnya warga curiga juga dan melaporkan kepada polisi," tegas Stefanus.
Tersangka dijerat dengan tindak pidana Undang-Undang Perlindungan Anak pasal 76 jo pasal 88 UU No 35 tahun 2014 dan pasal 2 Jo pasal 17 UU No 21 tahun 2007 tentangTindak Pidana Perdagangan Orang.

Baca juga: Ibu dan Anak Diduga Jadi Mucikari Prostitusi Berkedok Indekos di Padang

Tiga PSK asal Sumbar

Sementara itu, tiga PSK yang diamankan polisi saat penggerebekan tempat prostitusi berkedok indekos di Jalan Adinegoro, Lubuk Buaya, Padang dikirim ke panti sosial Andam Dewi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar).

Satu PSK ternyata masih di bawah umur, yakni RF (17). Sedangkan dua wanita lainnya adalah FA (22) dan NM (29).

"Tiga wanita yang menjadi korban prostitusi itu sudah dikirim ke panti sosial Andam Dewi, Kabupaten Solok," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto yang dihubungi Kompas.com, Selasa (14/1/2020) malam.

Ketiganya berasal dari Sumbar dan terjerumus dalam kegiatan prostitusi yang dikelola H dan anaknya.

"Mereka dari dalam Sumbar, bukan dari luar," jelas Stefanus.

Dalam praktiknya, tiap sekali kencan diminta bayaran Rp 300.000 yang diserahkan pelanggan kepada AS. Setelah itu, AS menyerahkan uang tersebut kepada H.

Dari uang hasil kencan itu, hanya sebagian yang diberikan kepada PSK. Sisanya diambil H untuk biaya kebutuhan rumah indekos. (Kontributor Padang, Perdana Putra)

Baca juga: Tiga PSK Terjaring di Tempat Prostitusi Berkedok Indekos di Padang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com