Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2020, 09:03 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Aktivitas Keraton Agung Sejagat (KAS) yang sempat meresahkan masyarakat dianggap tidak memiliki izin.

Namun kelompok tersebut mengeklaim telah mengantongi izin dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Hal tersebut dikemukakan oleh Kabag Humas dan Protokol Pemkab Purworejo Rita Purnama.

Rita mengatakan, hingga saat ini pihak KAS belum dapat menunjukkan bukti perizinan internasional seperti yang mereka sebut.

"Ngantongi izinnya dari dunia atau PBB dan itu yang membawa sinuwunnya dan belum ditunjukkkan sampai saat ini," katanya.

Rita mengatakan, KAS diindikasikan melakukan penipuan. Sebab sejarah yang mereka tuturkan tidak sesuai dengan kenyataan.

"Banyak yang tidak sesuai dengan sejarah yang ada karena dalam rapat terbatas tadi kita juga mengundang sejarawan dari Purworejo," ungkap dia.

Baca juga: Ramai soal Keraton Agung Sejagat, Mengapa Deklarasi Kerajaan Itu Muncul?

Aspek legalitas

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengunjungi Markas Brimob Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (13/5/2019).KOMPAS.com/FADLAN MUKHTAR Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengunjungi Markas Brimob Purwokerto, Jawa Tengah, Senin (13/5/2019).

Sementara di Semarang, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, tim diterjunkan untuk mengumpulkan data, terutama mengenai aspek legalitas KAS.

Tim terdiri dari jajaran intelijen dan reserse kriminal umum.

"Negara kita adalah negara hukum. Pertama-tama kita akan mempelajari aspek legalitas," kata Ryco.

Kapolda juga meminta, tim meneliti mengenai aspek sosial dan kultur atau terkait sejarah.

"Kami ingin mengetahui motif apa di balik deklarasi keraton itu," ujar Rycko.

Baca juga: Ditangkap, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat di Purworejo Dibawa ke Mapolda Jateng

Ditangkap dan digeledah

Penggeledahan istana Keraton Agung Sejagat oleh pihak Polres Purworejo, Selasa (14/1/2020) malam. Penggeledahan istana Keraton Agung Sejagat oleh pihak Polres Purworejo, Selasa (14/1/2020) malam.

Selasa (14/1/2020) sore, Polres Purworejo menangkap Raja Keraton Agung Sejagat Sinuhun Totok Santosa (42) dan istrinya Fanni Aminadia (41).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com