Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raja Keraton Agung Sejagat Pernah Dirikan Jogja Dec, Janjikan 200 Dollar dan Pengikut Bayar Seragam Rp 3 Juta

Kompas.com - 15/01/2020, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

 

Batu di istana Keraton Agung Sejagat

Rumah Sri Utami hanya berjarak 2 rumah dari Istana Keraton Agung Sejagat.

Saat tidak ada kegiatan, menurut Utami, Istana tersebut kosong karena para punggawa kerajaan berasal dari luar daerah.

Warga sekitar jarang datang ke lokasi tersebut sejak adanya batu besar yang disebut Prasati I Bumi Mataram oleh pengikut keraton.

"Mengganggu sih sebenarnya, tetapi selama tidak mengganggu masyarakat tidak masalah, karena mereka itu kejawen," paparnya.

Yang menjadi permasalahan bagi warga adalah kegiatan atau kumpul malam-malam mereka yang terlihat mencurigakan dan terkesan mistis.

Baca juga: Setelah Viral, Keraton Agung Sejagat di Purworejo Jadi Tempat Wisata Dadakan


"Pokoknya sebulan itu dua atau tiga kali pertemuan dan sebetulnya kumpul-kumpul seperti itu sudah lama, cuma menang ramai itu setelah datangnya batu besar itu," jelasnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Sumarni (56) tetangga sebelah istana.

Ia menjelaskan bahwa salah satu dari pengikut Keraton Agung Sejagat penah mengatakan mereka tidak perlu izin mendirikan perkumpulan.

"Ketika ditanya apakah sudah ada ijin, mereka menjawab tidak perlu ijin di Indonesia. Hal itu karena pengaruhnya yang sudah internasional," kata Sumarni.

Baca juga: Terjunkan Intelijen, Polisi Cari Tahu Motif hingga Sejarah Berdirinya Kelompok Keraton Agung Sejagat di Purworejo

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com