Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-banjir dan Longsor di Bogor, 1.618 Pengungsi Memilih Tinggalkan Posko

Kompas.com - 14/01/2020, 22:08 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

16 orang tewas, 3 masih hilang

Selain mengungsi, para korban juga banyak yang mendapatkan bantuan berupa pakaian, sembako dan layanan berobat di posko kesehatan.

Namun, dari jumlah itu tak semuanya mendapatkan bantuan karena ada beberapa desa yang terakses.

Jika dirinci, kata Yani, jumlah 19.246 jiwa pengungsi ini tersebar di tiga kecamatan yaitu, Kecamatan Cigudeg berjumlah 1.212 jiwa, lalu Kecamatan Sukajaya, 12.724 jiwa, kemudian Kecamatan Nanggung, 5.310 jiwa.

Baca juga: Pengungsi Banjir di Bogor Butuh Bantuan Makanan, Pakaian dan Obat-obatan

"Saat ini (pengungsi) tersebar di sejumlah tempat dan yang terbesar yaitu di Desa Sukaraksa di lokasi pengungsian yang telah disediakan BPBD Kabupaten Bogor," ungkapnya.

Sementara untuk korban jiwa masih sama, yaitu berjumlah 16 orang meninggal dunia. Tiga diantaranya dilaporkan hilang dan belum ditemukan.

Ketiga orang tersebut atas nama Amri (65), Maesaroh (25), dan Cici (10). Ketiganya berasal dari Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya.

Baca juga: Cerita Ibu Korban Banjir Bogor: Kehilangan 2 Anak, Menanti Anak yang Tertimbun Longsor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com