Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Ayu Selisa, Kerangka di "Septic Tank", Polisi Periksa 8 Saksi

Kompas.com - 14/01/2020, 14:37 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Polisi masih mendalami kasus kematian Ayu Shelisa yang ditemukan sudah menjadi kerangka di septic tank di Karangjati RT 07, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, Minggu (22/12/2019) lalu.

Polisi memeriksa 8 orang saksi.

"Sementara masih kita dalami mencari saksi. Masih kurang lebih nambah satu lagi berarti 8 orang (saksi)," kata Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tribudi Sulistiyono saat ditemui di Mapolres Bantul Selasa (14/1/2020).

Baca juga: Kerangka Ayu Selisa di Septic Tank, Dugaan Pelaku Pembunuhan Mengarah ke Suami

Dia mengatakan, pihaknya masih terus berusaha mengumpulkan saksi, meski diakuinya sulit karena kasus ini sudah 10 tahun lalu. Ayu sendiri ditemukan sudah menjadi kerangka.

"Kesulitannya kita ini sudah 10 tahun sehingga kita pun mencari orang-orang yang masih ingat itu," ucap Wachyu.

Wachu mengakui selain itu, keluarga dari mertua Ayu, Maluyo rumahnya cukup jauh dari tetangga dan tertutup. Ayu juga tertutup dengan tetangga.

"Kemudian posisi rumahnya dengan tetangga yang lain berjauhan gitu ya," ujar Wachyu.

Polisi juga menelusuri di mana Ayu bekerja 10 tahun lalu. Saat ini tokonya sudah tutup. Selain itu, teman-teman korban juga tidak diketahui keberadaannya.

"Teman kerjanya pun masih kita selidiki karena memang selisih jaraknya 10 tahun yang lalu. Memang kita kesulitan," kata Wachyu.

Perlu diketahui Ayu Shelisa diketahui ditemukan sudah menjadi kerangka di sebuah septic tank, Minggu (22/12/2019) lalu.

Baca juga: Kata Saudara Kembar Ayu Selisa Soal Edi: Orangtuanya Bilang, Dia Punya Kelainan

Polisi menduga kuat pelakunya adalah Edi Susanto yang tak lain suami Ayu.

Edi sendiri sudah meninggal dunia. Ia bunuh diri.

Sebelum meninggal, Edi mengatakan kepada orang tuanya dan tetangga bahwa keduanya bercerai, hingga Ayu memilih pergi meninggalkan rumah pada tahun 2009 lalu.

Selain itu, Edi menuding istrinya itu kabur dari rumah dengan membawa uang senilai Rp 300.000.

Kedua orang tua Edi, yakni Maluyo dan istri memang tak banyak berkomunikasi dengan Edi meski tinggal satu rumah.

Wachyu mengatakan,  setelah Ayu hilang, perilaku Edi berubah seperti orang linglung. Diduga, ia merasa bersalah atas kehilangan istrinya itu. Bahkan, sempat tiga kali melakukan percobaan bunuh diri. 

Wachyu menduga Edi hendak bunuh diri karena stres.

"Edi gantung diri 11 November pukul 07.00 WIB. Dia sudah mencoba bunuh diri sampai tiga atau empat kali katanya. Yang terakhir ini tidak bisa dibantu (diselamatkan)," ucap Wachyu beberapa waktu lalu.

Dalam surat wasiat itu Edi mengaku akan menyusul neneknya dan istrinya Ayu Shelisa. Berbekal itulah polisi mengungkap misteri hilangnya Ayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com