KOMPAS.com - Nabila (16) pelajar kelas 2 SMA PGRI Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan baru mengetahui jika dirinya memiliki saudara kembar dari media sosial Twitter setelah terpisah selama belasan tahun.
Saudara kembar Nabila adalah Nadya yang tinggal di Depok. Tak hanya kembar dua, Nabila dan Nadya juga memiliki satu kembar lagi yang tak diketahui keberadaannya.
Berkat "keajaiban" Twitter, Nadya dan Nabila akhirnya berkomunikasi setelah mereka saling meyakini banyak kesamaan yang mereka miliki.
Selain Nabila dan Nadya, ada beberapa kisah haru pertemuan dari anggota keluarga yang terpisah yang menjadi perhatian publik di Tanah Air.
Berikut 7 kisah pertemuan keluarga yang berhasil dirangkum Kompas.com:
Kala itu, Kasmi terpaksa meninggalkan anak-anaknya karena diajak bekerja ke Ibu Kota oleh seseorang. Namun sampai di Jakarta, Kasmi malah ditelantarkan.
Kasmi pun bertahan hidup sebagai pembantu rumah tangga dari satu rumah ke rumah lainnya.
Pada tahun 2003, Kasmi bekerja di rumah salah seorang anggota polisi Brigjen Imam Sigianto yang merupakan Karobinops Sops Polri.
Sang majikan kemudian mencari jejak keluarga asisten rumah tangganya, setelah Kasmi menceritakan perjalanan hidupnya. Kasmi pun dipertemukan dengan anak-anaknya.
Sementara itu Sangkut Lestari (35 tahun), anak tertua Kasmi, menuturkan bahwa ia sama sekali tak menyangka akan bertemu dengan ibunya yang hilang jejak sejak 30 tahun lalu.
"Saya tidak menyangka hari ini bisa memeluk ibu saya lagi setelah dulu ia pergi meninggalkan saya dan adik-adik saat saya masih duduk di kelas IV SD," katanya.
Lestari mengatakan, ia masih ingat wajah ibunya. Namun, tidak dengan adik-adiknya karena saat ditinggalkan, mereka masih kecil.
"Maka, tadi waktu ibu keluar dari mobil, saya yang duluan kenal wajah ibu saya," katanya.
Baca juga: Penantian Panjang Kasmi Bertemu dengan Anaknya Setelah 30 Tahun Berpisah, Ini Kisahnya
Hampir 20 tahun, Noor Lisa tidak pernah bertemu dengan ibunya.
Perempuan yang akrab dipanggil Lisa tersebut mengunggah foto lama saat ia masih balita bersama ibu dan ayahnya.
Lisa bercerita, ia lahir di Kuala Lumpur, Malaysia 19 Februari 1995. Saat itu, ibunya yang bernama Ismiyatik dan ayahnya yang bernama Supardi sama-sama bekerja di Kuala Lumpur.
Saat Lisa berusia 2 tahun, orangtuanya bercerai dan Lisa dibawa ke Sragen oleh ayahnya dan tidak pernah lagi bertemu dengan ibu kandungnya.
"Saya sudah tidak ingat lagi wajah ibu saya karena masih kecil usia 2 tahun. Tapi saya ingat betul jika saya menangis keras dan dipeluk Bapak ketika Ibu pergi. Saya ingat itu pertemuan terakhir dengan Ibu di Kuala Lumpur," cerita Lisa.
Setelah menikah, Lisa tetap melanjutkan pencarian ibunya dan memilih menggunakan media sosial Facebook.
Informasi yang didapatkan dari neneknya, ibunda Lisa di tinggal di Muncar dan kakek nenek dari ibunya bekerja sebagai nelayan, mereka tinggal di dekat pantai.
Dari info di Facebook, Noor Lisa mengetahyi bahwa ibunya masih sehat dan tinggal di Pasuruan bersama keluarga barunya.
"Baru saja saya video call dengan ibu saya. Dia kan enggak punya WhatsApp jadi pinjam ponsel saudara. Alhamdulilah ya Allah, cita-cita saya lihat ibu sudah kesampaian. Ibu terlihat beda dengan di foto karena lebih tua,"ceritanya.
Baca juga: Terpisah 20 Tahun, Lisa Temukan Ibunya Lewat Facebook
Diah putus kontak 21 tahun dengan ibunya, saat ia masih berusia enam tahun.