Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Hakim PN Medan, Janjikan Rp 100 Juta untuk Umrah hingga Istri Rencana Menikah Lagi

Kompas.com - 14/01/2020, 05:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rekontruksi perencanaan pembunuhan hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaludin digelar pada Senin (13/1/2020).

Tersangka pembunuhan yakni Jeffry Pratama (42) dan Zuraida Hanim (41), istri Jamaludin hadir di rekontruksi yang digelar di Warunk Everyday di Jalan Gagak Hitam, Ringroad Medan.

Mereka berdua mengenakan kaos tahanan berwarna oranye.

Rencananya rekonstruksi digelar di lima lokasi. Di tahap perencanaan tersebut ada 15 adegan yang terekam polisi.

Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Hakim PN Medan Pekan Ini

Menangis, Zuraida sebut suaminya berselingkuh

Saat rekontruksi dilakukan, Zuraida bercerita sambil menangis bahwa suaminya terus berselingkuh dan mengkhianatinya bahkan sejak awal mereka menikah.

"Dia selalu mengkhianati saya. Saya lagi hamil pun dia bawa perempuan ke rumah. Saya sudah mengadu ke keluarganya dan kakak-kakak kandungnya, adik kandungnya, tapi tidak berdaya apa-apa," katanya.

Zuraida mengatakan ia sempat mengjuakn cerai namun ditolak oleh Jamaludin dengan alasan malu karena perceraian kedua.

Baca juga: Tangis Istri Hakim PN Medan Saat Ikuti Rekonstruksi Pembunuhan Suaminya

"Saya coba minta cerai katanya, 'jangan coba-coba minta cerai dengan saya karena perceraian kedua, saya akan malu karena saya seorang hakim'. Sementara, dia menyakiti saya dengan perempuan-perempuannya," katanya.

Ia kemudian berkata kepada rekan prianya, Jefri Pratama, bahwa Jamaludin lebih baik dibunuh. Di kafe tersebut, Jefri juga sempat bertanya mengapa harus dimatikan dan tidak ke pengadilan. Saat itu kata Jefri, Zuraida menjawab karena malu.

Sementara itu Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Andi Ryan mengatakan awalnya Jeffry sempat menyarankan kepada Zuraida untuk bercerai di pengadilan, namun ditolak.

"Jeffry menyarankan kenapa tidak bercerai saja melalui pengadilan. Tapi dikatakan tersangka ZH bahwa kalau saya sampai ke pengadilan, nanti malah lebih malu, lebih bagus matikan saja. Kalau tidak dia (korban) yang mati saya (Zuraida) yang mati," katanya.

Baca juga: Hakim PN Medan Dibunuh Istrinya, Pengacara Sebut Korban Ingin Cerai dan Miliki Harta Rp 48 Miliar

 

Rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin dilakukan di Kafe Town, di Jalan Gagak Hitam, Ringroad Medan, pada Senin (13/1/2020). Tampak Jeffry dan Zuraida  duduk bersebelahan. Di hadapannya (tak terlihat) duduk Reza Fahlevi bertemu bertiga untuk merencanakan pembunuhan. Terungkap Zuraida menjanjikan Rp 100 juta untuk biaya umroh setelah pembunuhan.KOMPAS.COM/DEWANTORO Rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin dilakukan di Kafe Town, di Jalan Gagak Hitam, Ringroad Medan, pada Senin (13/1/2020). Tampak Jeffry dan Zuraida duduk bersebelahan. Di hadapannya (tak terlihat) duduk Reza Fahlevi bertemu bertiga untuk merencanakan pembunuhan. Terungkap Zuraida menjanjikan Rp 100 juta untuk biaya umroh setelah pembunuhan.
Janjikan Rp 100 juta untuk umrah

Saat rekontruksi tersebut, terungkap bahwa Zuraida menjanjikan uang Rp 100 juta untuk umrah kepada Jeffy Pratama dan Reza Fahlevi (29) jika tugas membunuh suaminya telah selesai.

"Maksud saya 100 juta ini, kita umrah berempat dengan 100 juta. Tidak ada saya janjikan uang, tapi saya janjikan umrah untuk ibunya, iya. Itu maksud saya, biaya umrah, maksud saya. Itu saya sampaikan," kata Zuraida melalui pengeras suara saat dikonfrontir polisi.

Hal yang sama juga dijelaskan Jeffry Pratama, Ia membenarkan jika uang Rp 100 juta untuk biaya umrah dirinya, Zuraida, dan Reza.

"Untuk umrah kami bertiga. Saya Hanum dan adik saya ini. Tapi karena Reza tidak mau, digantikan sama mamaknya," katanya.

Proses rekonstruksi di kafe tersebut berlangsung sekitar 15 menit, kemudian berpindah ke tempat tersangka membeli HP, pakaian, dan lain sebagainya.

Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Istri Hakim PN Medan Rencanakan Pembunuhan terhadap Suaminya

Berencana menikah

Saat rekontruksi terungkap bahwa Zuraida ingin menikah dengan Jeffry usai membunuh Jamaludin, suaminya. Hal tersebut disampaikan saat Zuraida dan Jeffry bertemu dengan Reza.

"Iya kakak serius. Memang rencana kami mau nikah, kakak enggak main-main. Selama ini kakak enggak tahan, udah lama kakak, udah cukup sakit hati lah," ujar Zuraida.

Di kafe tersebut, Jeffry juga menyampaikan rencana pembunuhan Hakim Jamaludin kepada Reza.

"Dek ada yang mau abang sampaikan, kak Hanum ada masalah sama suaminya. Suaminya selama ini suka main perempuan, suka marah-marah sama orangtua kak Hanum. Kak Hanum tidak bisa kalau harus bercerai, dia mau agar suaminya dibunuh," ujar Jeffry kepada Reza seperti yang dibacakan penyidik saat rekonstruksi.

Baca juga: Rekonstruksi Pembunuhan Hakim PN Medan: Mayat Dibuang di Kebun Sawit Ternyata Plan B

Mendengar hal tersebut, Reza kemudian menanyakan kepada Zuraida.

"Betul itu kak, nanti kakak cuma manfaatkan bang Jefri, karena setau Reza bang Jeffri orangnya lurus dan enggak neko-neko dari dulu. Kakak serius?" kata Reza.

Menjawab pertanyaan Reza, Zuraida mengaku serius membunuh suaminya..

Dalam pengungkapan kasus pembunuhan Hakim Jamaludin, polisi memeriksa lebih dari 50 saksi dan menetapkan 3 orang tersangka, yakni Zuraida Hanum (41) yang tak lain adalah istri Jamaludin, kemudian Jeffry Pratama (42) dan Reza Fahlevi (29).

Zuraida, sang istri adalah otak pembunuhan berencana yang berlatar belakang masalah rumah tangga.

Baca juga: Usai Bunuh Hakim PN Medan, Zuraida dan Eksekutor Berencana Menikah

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Dewantoro | Editor: Farid Assifa, Dony Aprian, Aprillia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com