Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

B30, BBM Jenis Baru dari Pertamina, Sudah Tersedia di Kepri

Kompas.com - 13/01/2020, 23:34 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Pada tahun 2020 Pertamina kembali mengembangkan energi baru terbarukan, yakni bahan bakar minyak (BBM) jenis Biosolar B20. Dimana bahan bakar jenis diesel ini merupakan pencampuran antara B2,5 Fatty Acid Mathyl Ester (FAME) dengan Solar.

Bahkan tahun ini, realisasinya telah mengalami peningkatan sebesar 5,59 juta KL untuk seluruh sektor.

Pemerintah sendiri telah menetapkan komposisi FAME dari B20 menjadi B30, artinya campuran FAME-nya menjadi 30 persen.

Kebijakan B30 pada bahan bakar jenis diesel ini diterapkan pada produk Dexlite dan Biosolar, sesuai Kepmen ESDM No 227 Tahun 2019.

Baca juga: Mulai 2020, 5 Provinsi Ini Pakai B30

Unit Manager Communication & CSR Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo mengatakan proyek percontohan uji coba program B30 telah dilaksanakan di Provinsi Sumatera Utara yaitu di Fuel Terminal (FT) Medan Group.

Fasilitas ini menyuplai B30 kepada 256 SPBU.

Bahkan sejak awal Desember hingga kini, Roby mengaku FT Medan Group telah menyalurkan sebanyak 47 ribu kilo liter (KL) B30.

"Dalam uji coba, sama sekali tidak ada kendala yang terjadi," kata Roby melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (13/1/2020).

Saat ini B30 akan diterapkan di wilayah MOR I lainnya yaitu Provinsi Sumatera Barat, Riau, Aceh dan Kepri dengan target 100 persen.

Terdapat dua metode pencampuran B30, yaitu metode New Gantry System (NGS) dan metode tank blending bagi fuel terminal yang belum memiliki teknologi NGS.

Fuel Terminal Manager Medan Group, Anas Hasan mengatakan FT Medan Group yang menjadi proyek percontohan uji coba B30 sudah menggunakan metode NGS. Pencampuran FAME dan solar menggunakan inline blending melalui jalur pipa.

"FT Medan Group yang menjadi proyek percontohan uji coba B30 sudah menggunakan metode NGS. Pencampuran FAME dan solar menggunakan inline blending melalui jalur pipa," ungkapnya.

Baca juga: Ditemani Ahok, Jokowi Resmikan Program Biodiesel B30

Anas menambahkan, pasokan FAME untuk FT Medan Group berasal dari Badan Usaha Bahan Bakar Nabati (BUBBN) PT PHPO (Permata Hijau Palm Oleo).

Dimana FAME disuplai menggunakan jalur pipa karena produksi atau kilang BUBBN dekat dengan FT Medan. Sehingga lebih efisien ketimbang menggunakan kapal atau mobil tangki.

Terkait harga, penerapan B30 ini tidak akan mempengaruhi harga yang berlaku saat ini, sebab sesuai dengan Perpres nomor 24 tahun 2016 tentang Penghimpunan dan Penggunaan dana Perkebunan Kelapa Sawit, patokan harga Biodiesel tetap akan mengacu pada indeks pasar minyak solar.

"B30 merupakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, karena emisi gas buang yang memiliki tingkat pencemaran yang rendah tanpa mengurangi performa kendaraan. Selain itu, B30 juga lebih efisien dalam penggunaan bahan baku minyak mentah," jelasnya.

Tidak itu saja, FAME sebagai bahan campuran B30 juga memiliki Soap Effect, yaitu dapat membersihkan saluran pembakaran dengan mengangkat endapan sisa pembakaran kendaraan. Sehingga memiliki pembakaran yang relatif bersih dan ramah lingkungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com