Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bayi Penyintas Hidrosefalus di Sukabumi, Sempat Berobat Alternatif karena BPJS Tak AKtif, Kini Dirawat di Rumah Sakit

Kompas.com - 13/01/2020, 22:11 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Muhamad Elpan Al Ghifari bayi penyintas hidrosefalus asal Kampung Benteng Tengah, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong akhirnya dirawat di RSUD R Syamsudin, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (13/01/2020) pukul 11;00 Wib

Sebelumnya, anak pertama pasangan Aris Maulana (30) dengan Intan Permatasari (26) itu hanya dirawat seadanya oleh keluarga karena terbentur biaya.

Orangtuanya pun hanya bekerja sebagai pekerja swasta.

Bahkan informasinya, bayi yang kini berusia dua bulan sempat ditangani dan dirawat oleh pengobatan alternatif di wilayah Kabupaten Cianjur selama dua pekan.

''Ia benar ada pasien bayi dengan diagnosa hidrosefalus dari rujukan dari Puskesmas Benteng,'' kata Humas RSUD R Syamsudin, dr Yusuf Ginanjar kepada Kompas.com di RSUD Syamsudin, Senin siang.

Baca juga: Derita Paulus, Idap Hidrosefalus sejak Lahir dan Butuh Bantuan Berobat

Ditangani tim spesialis

Yusuf menuturkan sejak datang ke rumah sakit, pasien sudah langsung dilakukan tindakan penanganan oleh tim medis. Selanjutnya pasien bayi langsung ditangani tim dokter spesialis bedah saraf.

''Saat ini pasien sudah berada di dalam ruang perawatan dalam penanganan dan pengawasan dokter spesialis bedah saraf,'' tutur dia.

Nenek bayi, Euis Nani Suryani (59) mengharapkan cucu ketiganya dapat sembuh dan tumbuh berkembang dengan sehat seperti cucu-cucu lainnya.

Juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dan membawa cucunya ke rumah sakit.

''Kami berterima kasih sekali kepada semua orang yang sudah membantu cucu saya, semoga Allah membalas kebaikan mereka,” harap Euis saat menunggu cucunya di rumah sakit.

Baca juga: Potret Malang Darma, Bayi Kecil Penderita Hidrosefalus

BPJS tak aktif

Euis membenarkan bila cucunya itu sebelumnya sempat dirawat di pengobatan alternatif di Cianjur.

Karena sempat saat kontrol ke rumah sakit harus membayar cash karena Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sudah tidak aktif.

''Waktu itu di laboratorium harus bayar Rp800ribu, saya gak punya uang. Akhirnya setelah berkompromi dengan besan (orangtua dari menantu) akhirnya dibawa ke alternatif,'' ujar Euis.

Sementara anggota DPRD Kota Sukabumi, Tatan Kustandi menuturkan mendapatkan informasi dari salah seorang tetangga keluarga bayi penyintas hidrosefalus di wilayah Kelurahan Benteng, Minggu (12/01/2020) malam.

''Tadi malam saya masih di Jakarta, saudara Aden menelepon saya. Dia  menceritakan kondisi bayi, karena keluarganya berpikiran bila membawa bayinya ke rumah sakit itu perlu biaya besar, apalagi hidrosefalus,'' tutur Tatan di RSUD R Syamsudin, Senin sore.

Tatan mengatakan karena pada malam itu masih di Jakarta mengikuti Rakernas PDI Perjuangan dia langsung menyampaikan informasi dan video yang baru diterimanya kepada anaknya di Sukabumi.

''Video itu saya berikan ke anak saya di PB Himasi. Tolong disikapi malam ini juga. Dan malam itu memang langsung disikapi oleh anak saya, dan bisa sampai kepada Bapak Wali Kota,'' kata dia.

''Alhamdulillah Senin ini, bayi sudah langsung dibawa ke rumah sakit. Dan saya meminta rumah sakit tidak berbicara dulu biaya dalam penanganan pasien. Bertindakah dulu untuk menyelamatkan pasien,''  sambung Tatan.

Baca juga: Perjuangan Pasangan Petani di Aceh Menyembuhkan Putrinya yang Derita Hidrosefalus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com