GOWA, KOMPAS.com - Dalam kamar indekos berukuran 4 x 4 meter yang berada di sebuah gang sempit di Jalan Kakatua, Makassar, Sulawesi Selatan, pertama kali Ramli Rabaking Daeng Ngerang (57) dan Johra (56) bertemu dengan Nabila.
Saat itu, April 2003, Nabila baru berusia satu bulan.
Tubuh Nabila sangat kecil dan tak mencapai 2 kg.
Lantaran iba melihat Nabila berada dalam asuhan ibu kandunya yang saat itu merupakan orangtua tunggal dengan segala keterbatasan ekonomi, kedua pasangan ini pun sepakat untuk mengadopsi bayi tersebut.
Keduanya yang memberikan nama gadis tersebut Nabila Azzahra.
"Waktu pertama kali saya ambil sangat kecil bahkan di usia lima bulan bobotnya baru mencapai tiga kilo," kata ibu angkat Nabila, Johra saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Gowa, Senin (13/1/2020).
Nabila kemudian dibesarkan oleh Ramli dan Johra dan merahasiakan kepada Nabila perihal orangtua kandungnya.
Selama dibesarkan, Nabila dikenal sebagai anak yang periang dan lucu.
Ramli dan Johra sudah menganggap Nabila seperti anak kandung mereka.
Namun, seiring berjalannya waktu, apa yang dirahasiakan akhirnya terungkap.
Jumat, 7 Januari 2020, Nabila menanyakan jati dirinya yang sebenarnya.
"Saya menangis dan sempat tidak mau membeberkan rahasia yang selama ini kami pendam. Sebab, kami takut ia pergi dari kami dan kami tidak mau kehilangan Nabila," kata Johra sambil meneteskan air mata.
Johra sangat bersyukur setelah memberitahu jati diri Nabila.
Sikap dan perilaku Nabila kepada kedua orangtuanya tidak berubah. Gadis itu tetap manja dan penurut kepada orangtua.
Keberadaan ibu kandung Nabila
Ramli menceritakan, keberadaan Nabila saat bayi ia ketahui dari ibu kandung Nabila yang meminta agar dirinya membesarkan Nabila.
"Kalau ibunya saya kenal dan saya yang bawa istri saya ke kamar kostnya untuk mengambil Nabila.
Meski demikian keberadaan ibu kandung Nabila saat ini tidak ia ketahui hingga terakhir ia ke Papua untuk merantau.
"Terakhir yang saya tahu ibunya itu merantau ke Papua dan setelah itu kami tidak pernah lagi bertemu," kata Ramli.
Namun, informasi lain yang didapatkan oleh Johra, ibu kandung Nabila telah meninggal dunia tiga tahun lalu akibat penyakit kanker rahim.
"Informasi dari kakaknya Nabila (Nadya) bahwa sudah meninggal tiga tahun lalu, tapi itu hanya informasi yang belum valid," kata.
Adapun Ramli menyampaikan, Nadya dilahirkan di rumah sakit dan diadopsi di rumah sakit
"Sementara Nabila dilahirkan di kamar indekos ibunya, karena ibu saat itu tak punya biaya makanya dia tinggalkan rumah sakit. Saat itu melahirkan tiga anak kembar, semuanya perempuan," kata Ramli
Sebelumnya diberitakan, Nadya dan Nabila, dua saudari kembar yang sudah berpisah selama 16 tahun tidak sengaja dipertemukan oleh keajaiban Twitter.
Awalnya, teman dekat Nadya tahun 2018 mengirimkannya sebuah video, dimana orang dalam video itu mirip sekali dengan Nadya.
Namun, Nadya tak menggubris.
Kemudian pada 2019, teman Nadya kembali mengirimkan tautan video dari akun yang sama.
Penasaran, Nadya akhirnya mencari tahu orang lain yang mirip dengannya itu. Saat melihat akun medsos Nabila, Nadya terkejut.
Dia melihat banyak kemiripan, mulai dari pose saat berfoto hingga tanggal, bulan, dan tahun kelahiran yang sama.
Setelah dicari tahu, akhirnya Nadya mengirimkan pesan singkat ke akun Twitter Nabila.
Keduanya kemudian melakukan video call.
Keduanya berharap bisa bertemu dengan satu lagi saudara kembar mereka.
Nadya dan Nabila merupakan kembar tiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.