Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta juga menuturkan, pembina setempat pada saat itu mendapat laporan dari salah satu yang ada di sana.
Kemudian, salah satu wakil ketua Kwarcab Pramuka Kota Yogyakarta menyampaikan permintaan maaf.
"Di akhir salah satu wakil ketua Kwarcab menyatakan pada peserta, pada anak-anak bahwa tepuk itu tidak ada dan dianggap tidak ada. Sekaligus menyampaikan permintaan maaf karena membuat tidak nyaman," jelas Heroe.
Kwarcab Pramuka Kota Yogyakarta juga akan mendalami kejadian tersebut. Peserta KML Pembina Pramuka yang mengajarkan yel itu juga akan dipanggil.
"Secepatnya akan dipanggil di kantor Kwarcab. Kita undang, kita luruskan kembali persoalan-persoalan yang terjadi seperti apa, bagaimana, dan konsekuensinya seperti apa," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.