Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Baru KKB Serang Anggota Brimob di Papua, Polisi Buru Egianus Kogoya hingga Senjata Rakitan dari Lumajang

Kompas.com - 13/01/2020, 11:44 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Kasus penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap anggota Brimob di Nduga, Papua, yang terjadi pada Sabtu (11/1/2020), menjadi perhatian serius pihak kepolisian.

Menyikapi kondisi itu, Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw akan melakukan pengejaran terhadap KKB yang diduga pimpinan Egianus Kogoya.

Tidak hanya itu, Paulus juga akan menelusuri pasokan senjata yang digunakan oleh KKB tersebut.

Pasalnya, dari informasi yang didapat, pasokan senjata rakitan yang digunakan KKB itu berasal dari dalam dan luar negeri.

Berikut ini fakta selengkapnya:

Tangkap Egianus Kogoya hidup atau mati

Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, PapuaDok Istimewa Sosok Egianus Kogoya (dilingkari) yang dianggap oleh TNI/Polri sebagai orang yang paling bertanggungjawab terhadap berbagai aksi penembakan di Kabupaten Nduga, Papua

Penyerangan terhadap anggota Brimob oleh KKB di Kenyam, Nduga, Papua, pada Sabtu itu diduga dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya.

Karena itu, aparat keamanan tidak akan berhenti melakukan pengejaran terhadap KKB tersebut.

Bahkan, Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw menegaskan, ada dua opsi yang akan ditempuh untuk menangkap KKB tersebut, yaitu hidup atau mati.

"Kami akan terus melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap kelompok Egianus untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujarnya.

Selama ini, Paulus mengaku aparat cukup kesulitan melakukan penangkapan.

Sebab, Egianus sering berpindah tempat, dan tak jarang menjadikan masyarakat sebagai tameng saat akan dilakukan penangkapan.

"Di saat dilakukan pengejaran, mereka berlindung di balik masyarakat sehingga anggota kesulitan," kata Paulus di Timika, Minggu (12/1/2020).

Baca juga: Kapolda Papua: Kami Akan Tangkap Egianus Kogoya, Hidup atau Mati

Senjata KKB diduga dari Lumajang, Jawa Timur

Ilustrasi Senjata Api 3 DimensiThinkstock Ilustrasi Senjata Api 3 Dimensi

Dari penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian, senjata api yang digunakan KKB ada sebagian yang diduga dirakit di Lumajang, Jawa Timur.

Karena itu, aparat keamanan TNI-Polri akan melakukan pengusutan terhadap informasi tersebut.

"Senjata rakitan ini terindikasi sudah masuk di Papua," kata Paulus, di Timika, Minggu (12/1/2020).

Selain ada yang teridentifikasi dari Lumajang, ia mengatakan pasokan senjata KKB juga ada yang diselundupkan dari Papua New Guinea (PNG) dan Filipina melalui jalur tikus di wilayah perbatasan.

Baca juga: Senjata yang Digunakan KKB di Papua Diduga Ada yang dari Lumajang Jawa Timur

Anggota Brimob diserang

Korban ketika dinaikan ke mobil ambulans setelah dievakuasi dari Nduga ke Timika, Sabtu (11/1/2020).ISTIMEWA Korban ketika dinaikan ke mobil ambulans setelah dievakuasi dari Nduga ke Timika, Sabtu (11/1/2020).

Sabtu (11/1/2020), seorang anggota Brimob dari Polda Maluku Bharatu Luki Darmadi, diserang oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Saat itu, ia hendak membuang sampah yang berada di ujung bandara di Kenyam, Nduga, Papua.

Tiba-tiba, ia diberondong oleh KKB yang berasal dari sebelah kanan Pos Brimob.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Pasalnya, Bharatu Luki Darmadi berhasil menyelamatkan diri, meski terkena luka tembak di bagian paha.

Baca juga: 4 Fakta Anggota Brimob Diserang KKB di Nduga, Saat Kegiatan Kebersihan hingga Diduga Pimpinan Egianus Kogaya

Penulis : Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra | Editor : Khairina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com