Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ibu Korban Banjir Bogor: Kehilangan 2 Anak, Menanti Anak yang Tertimbun Longsor

Kompas.com - 13/01/2020, 06:15 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Warga Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Bogor, Yuli (40) tak pernah menyangka akan kehilangan dua buah hatinya dalam peristiwa banjir bandang dan longsor di Bogor awal tahun 2020 lalu.

Selain dua anaknya, Yuli juga kehilangan adik kandungnya Muhammad Hudri (24) dan ibunya Rumsah (65).

Anak bungsunya, Sherly (6) telah ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sherly telah dimakamkan.

Sedangkan satu anaknya yang lain, Cici (10) hingga saat ini masih belum ditemukan.

"Total anak saya ada tiga, meninggal dua yaitu Cici dan Sherly," ungkap Yuli.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal Sebabkan Banjir Bandang Bogor, Menteri LHK: Masih Kita Investigasi

Detik-detik terakhir bersama anak

Foto udara anggota tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor dan banjir bandang yang masih belum ditemukan di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2020). Basarnas memperpanjang masa pencarian selama tiga hari atau hingga 14 Januari untuk melakukan pencarian tiga korban yang masih belum ditemukan dikawasan tersebut.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Foto udara anggota tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor dan banjir bandang yang masih belum ditemukan di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2020). Basarnas memperpanjang masa pencarian selama tiga hari atau hingga 14 Januari untuk melakukan pencarian tiga korban yang masih belum ditemukan dikawasan tersebut.

Rabu (1/1/2020) menjadi hari tak terlupakan bagi Yuli. Sebab di hari itu, untuk terakhir kalinya Yuli berkumpul dengan anak-anaknya.

Ia tak menyangka, hujan deras yang turun berujung petaka bagi keluarganya.

Yuli mengatakan, pagi itu keluarganya beraktivitas seperti biasa. Saat itu hujan membuat air meluap, namun awalnya tinggi air biasa saja.

"Di rumah pagi-pagi santai jadi air kecil dulu biasa dan tau-tau besar ke arah rumah saya sepintas saja kayak tsunami," kata Yuli.

Terjangan air menyapu Yuli dan seisi rumahnya. Ia dan anak-anaknya terbawa derasnya arus.

Yuli bercerita, tubuhnya sempat tersangkut pohon sebelum akhirnya ia terseret arus. Saat itulah, kata Yuli, untuk terakhir kalinya ia melihat putri keduanya, Cici.

"Saya kegulung jauh, nyangkut di pohon kelapa dan terakhir lihat Cici pas kejadian itu, jadi lepas pegangan karena saya juga sudah keseret," Yuli tersedu-sedu.

Baca juga: Brigadir Bayu, Spiderman yang Hibur Anak-Anak Korban Banjir Bogor

Tak sadarkan diri

Foto udara anggota tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor dan banjir bandang yang masih belum ditemukan di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2020). Basarnas memperpanjang masa pencarian selama tiga hari atau hingga 14 Januari untuk melakukan pencarian tiga korban yang masih belum ditemukan dikawasan tersebut.ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA Foto udara anggota tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor dan banjir bandang yang masih belum ditemukan di Kampung Sinar Harapan, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/1/2020). Basarnas memperpanjang masa pencarian selama tiga hari atau hingga 14 Januari untuk melakukan pencarian tiga korban yang masih belum ditemukan dikawasan tersebut.

Yuli mengaku, setelah tubuhnya terseret arus ia tak sadarkan diri. Saat sadar, Yuli sudah berada di sebuah puskesmas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com