KOMPAS.com - Sebanyak 16 siswa kelas 11 jurusan Nautika dan Teknika SMK Negeri 1 Temon, Kulon Progo, Yogyakarta mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) di dua kapal motor (KM) penangkap ikan yang bernama RJ dan FA.
Satu kapal diikuti 10 siswa dan sisanya di kapal lain. Mereka dijadwalkan menjalani praktek lapangan selama 6 bulan dengan rincian kegiatan berlayar selama 3-4 bulan
Belum genap satu bulan berlayar, sebagian besar siswa memilih kabur saat kapal mereka bersandar di Timika, Papua.
Baca juga: Tak Tahan, Belasan Siswa SMK Kulon Progo yang PKL di Kapal Ikan di Timika Kabur
Mereka kemudian meminta perlindungan Komunitas Kerukunan Jeluarga Jawa Bersatu (KKJB) di Timika dan meminta untuk pulang ke Kulon Progo.
Saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon, Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Temon Fauzi Rokhman mengatakan belum tahu alasan pasti penyebab siswa kabur dari kapal motor tempatnya magang.
"Belum tahu pasti kenapa. Kami masih mencari tahu. Karena itu, kami dan para guru berangkat ke sana (Timika)," kata Fauzi, Sabtu (11/1/2020).
Baca juga: Kasus 3 Siswa SMK yang Hilang Saat Magang, Calo Disebut Guru Pembimbing
Ia mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menjemput dan menggali informsi dari siswa.
Perwakilan sekolah juga berencana untuk bertemu Komunitas Kerukunan Jawa Bersatu serta pemilik dan nahkoda kapal RJ dan FA.
Menurut Fauzi, magang di kapal bersifat wajib dan menjadi salah satu syarat untuk lulus sertifikasi.
"Mereka bekerja di kapal penangkap ikan di mana pekerjaannya adalah seluk beluk di kapal penangkapan ikan itu, bisa mesin, bisa alat tangkap dan mengoperasi alat tangkap," kata Fauzi.
Baca juga: Siswa SMK Hilang Saat Magang Sempat Minta Pulsa dan Berkabar Sedang di Laut Maumere