Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Jadi Terdakwa karena Menagih Utang Lewat Instagram | Bom Rakitan Meledak di Depan Rumah Warga

Kompas.com - 12/01/2020, 06:50 WIB
Setyo Puji

Editor

3. Anggota Brimob diserang KKB di Nduga, Papua

Seorang anggota Brimob Polda Maluku yang tergabung dalam Satgas Aman Nusa, Bharatu Luki Darmadi terkena luka tembak di bagian paha.

Ia diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) saat sedang melakukan kegiatan kurve di Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (11/1/2020).

"Pada saat terdengar bunyi tembakan dan mengenai korban, Bharatu Luky Darmadi langsung berteriak ke arah Pos bahwa 'saya terkena tembak di paha'," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulisnya.

Setelah berhasil dievakuasi, kini anggota Brimob tersebut telah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Mitra Masyarakat Timika.

Baca juga: Kronologi Anggota Brimob Ditembak KKB di Nduga, Papua

4. Tedi suami Lina lelah diperiksa polisi

Tedi Padriyana, suami mendiang Lina Jubaedah tengah diwawancara awak media usai dimintai keterangan oleh pihak kepolisian di Mapolrestabes Bandung, Jumat (10/1/2020).KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Tedi Padriyana, suami mendiang Lina Jubaedah tengah diwawancara awak media usai dimintai keterangan oleh pihak kepolisian di Mapolrestabes Bandung, Jumat (10/1/2020).

Tedi Pradiyana, suami mendiang Lina Jubaedah merasa lelah saat harus membantu proses penyelidikan polisi terhadap kematian istrinya.

Pasalnya, selain beberapa kali harus berkunjung di Polrestabes Bandung ia juga masih harus sibuk menyiapkan acara tahlilan mendiang istrinya.

Saat dimintai keterangan oleh polisi itu, ia mengaku dicecar puluhan pertanyaan terkait kematian Lina.

Bahkan, ponselnya juga diperiksa oleh tim IT kepolisian.

"Ya cukup melelahkan sebenarnya, tapi kita harus kooperatif ya karena biar gak jadi teka-teki lagi ke masyarakat, biar almarhumah bunda Lina-nya juga tenang di alam sana. Jadi kita harus benar-benar ekstra sabar dan tabah," kata Tedi.

Baca juga: Tiga Kali Jalani Pemeriksaan, Tedi Suami Lina: Saya Lelah Diperiksa Polisi

5. Anak hakim PN Medan tak menyangka ibu tiri pelakunya

Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin (kiri dan memegang mik) memaparkan kasus pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin (55). Tampak dua orang tersangka, Zuraida dan tersangka lainnya.KOMPAS.COM/DEWANTORO Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin (kiri dan memegang mik) memaparkan kasus pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin (55). Tampak dua orang tersangka, Zuraida dan tersangka lainnya.

Anak Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin (55), Kenny Akbari Jamal tak menyangka pelaku pembunuh ayahnya justru ibu tiri.

Apalagi selama ini, ia tak pernah melihat ada pertengkaran dalam rumah tangga kedua orangtuanya tersebut.

"Kalau dari aku pribadi sih, nggak nyangka sih," katanya saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirgandi, Kamis (9/1/2020) dikutip dari Tribun-Medan.com.

Bahkan, jawaban ibu tirinya saat ditanya alasan melakukan pembunuhan terhadap ayahnya itu juga dianggap Kenny susah diterima akal sehat. Karena Zubaida hanya menjawab khilaf.

"Kalau dilihat ke belakang,kan ini dah lama. Ini kan dah lama direncanain, kok bisa terpikirkan sama bunda kayak gini. Saat ditanya sama bunda apa motifnya, bunda cuman bilang kilaf, gelap mata," ujar Kenny.

Baca juga: Hakim PN Medan Tewas Dibunuh Istri, Ini Motif dan Pengakuannya Pada Sang Anak

(Penulis: Agie Permadi, Irsul Panca Aditra, | Editor : Candra Setia Budi, Dony Aprian, Abba Gabrillin, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com