Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Anggota Brimob Diserang KKB di Nduga, Saat Kegiatan Kebersihan hingga Diduga Pimpinan Egianus Kogaya

Kompas.com - 12/01/2020, 06:40 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Serangan kelompok sipil bersenjata (KKB) terhadap aparat keamanan kembali terjadi di Kenyam, Nduga, Papua, Sabtu (11/1/2020).

Akibat serangan itu, seorang anggota Brimob Polda Maluku, Bharatu Luki Darmadi (26) yang tergabung dalam Satgas Aman Nusa mengalami luka tembak pada bagian paha.

Mendapat serangan itu, baku tembak antara aparat keamanan dan KKB tak terhindarkan. Dan baru berhenti setelah KKB kabur ke dalam hutan.

Anggota Brimob yang terkena luka tembakan kini dievakuasi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Diserang saat kegiatan kebersihan

Ilustrasi penembakanShutterstock Ilustrasi penembakan

Sebelum diserang oleh KKB, anggota Brimob Polda Maluku yang tergabung dalam Satgas Aman Nusa itu sedang melakukan kegiatan kebersihan lingkungan atau kurve di pos sekitar pukul 06.28 WIT.

Kemudian, saat Bharatu Luki Darmadi hendak membuang sampang di sekitar bandara terdengar suara rentetan tembakan yang berasal dari sebelah kanan Pos Brimob.

"Pada saat terdengar bunyi tembakan dan mengenai korban, Bharatu Luky Darmadi langsung berteriak ke arah Pos bahwa 'saya terkena tembak di paha'," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulisnya.

Karena terkena tembakan pada paha, korban akhirnya berjalan merayap mencari tempat perlindungan di mesin molen.

Baca juga: Baku Tembak Terjadi di Papua, Satu Anggota Brimob Dievakuasi ke RS

2. Baku tembak antara Brimob dan KKB

Ilustrasi BrimobKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi Brimob

Mengetahui ada serangan dari sebelah kanan pos, anggota lainnya kemudian melakukan tembakan balasan ke arah KKB.

Baku tembak antara aparat keamanan dan KKB tak terhindarkan.

Hingga kemudian, baku tembak baru berhenti setelah KKB diketahui kabur ke dalam hutan.

Setelah itu, anggota yang terkena luka tembak dilakukan upaya evakuasi.

"Pukul 06.46 WIT, anggota Pos lainnya menuju ke arah korban untuk mengevakuasi korban, dan selanjutnya dibawa ke Mapolsek Kenyam," ujar Kamal.

Korban kemudian mendapatkan penanganan dari tim medis TNI.

Baca juga: Kronologi Anggota Brimob Ditembak KKB di Nduga, Papua

3. Dievakuasi ke rumah sakit

Ilustrasi rumah sakitSHUTTERSTOCK Ilustrasi rumah sakit

Setelah dibawa ke Mapolsek Kenyam, Bharatu Luki Darmadi kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika menggunakan Helikopter Bell 412/P-3002 milik Polri.

Namun, belakangan mendapat informasi korban pada Minggu (12/1/2020) akan dievakuasi ke Rumah Sakit Kramat Jati Jakarta.

"Direncanakan korban akan dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk penanganan lebih lanjut," kata Kamal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu sore.

Seperti diketahui, Bharatu Luki Darmadi (26) yang mengalami luka tembak pada bagian paha tersebut merupakan anggota Brimob Polda Maluku yang tergabung dalam Satgas Aman Nusa.

Baca juga: Satu Anggota Brimob Ditembak KKB di Nduga, Papua

4. Diduga KKB pimpinan Egianus Kogaya

Pimpinan Kodap 3 Ndugama, Egianus KogoyaIstimewa Pimpinan Kodap 3 Ndugama, Egianus Kogoya

Dari identifikasi yang dilakukan polisi, kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang melakukan penyerangan aparat Brimob tersebut diduga kuat dari kelompok Egianus Kogaya.

Egianus Kogaya merupakan pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Nduga, Papua.

Egianus dianggap paling bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan KKB.

Keberadaan Egianus memang selama ini sulit terdeteksi, karena selalu berpindah tempat saat melakukan serangan kepada aparat keamanan.

Baca juga: Kemendagri Percayakan Mundurnya Wakil Bupati Nduga ke Gubernur Papua

Penulis : Irsul Panca Aditra, Dhias Suwandi | Editor : Abba Gabrillin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com