Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta 'Street Geng' Pembacok Warga di Yogyakarta: Gunakan Celurit, di Antaranya Pelajar

Kompas.com - 11/01/2020, 15:53 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sejumlah pemuda di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dibekuk polisi.

Mereka ditangkap lantaran melakukan penganiayaan pada sejumlah warga dan merusak sebuah warung penyetan dalam keadaan mabuk.

Kejadian itu berlangsung 4 hingga 5 Januari 2020 lalu di sejumlah tempat di Yogyakarta.

Saat beraksi, para pemuda yang menyebut diri mereka 'street geng' ini menggunakan senjata tajam jenis celurit. Berikut fakta yang dihimpun oleh Kompas.com:

Baca juga: Anggota Geng Motor yang Bacok Korban hingga Tewas Beli Celurit via Instagram

1. Sepuluh orang, di antaranya pelajar

IlustrasiWWW.PEXELS.COM Ilustrasi

Street geng beranggotakan beberapa pemuda. Polres Sleman bekerjasama dengan Polda DIY menangkap 10 anggota geng tersebut.

Mereka adalah Agw (20), Rmm (19), Es (20), Adl (17), Ap (20), Sas (20) dan Ras (20). Semuanya merupakan warga Yogyakarta.

Dari sepuluh orang tersebut, empat di antaranya masih berstatus pelajar.

"Hasil keterangan yang diambil para penyidik, jadi mereka ini anggota geng, nama gengnya street geng," tutur Kapolres Sleman AKBP Rizky Ferdiansyah.

Baca juga: Sekelompok Diduga Geng Motor di Bogor Lakukan Pengeroyokan, 3 Orang Luka

2. Gunakan celurit

Ilustrasi senjata tajam.Kompas.com Ilustrasi senjata tajam.

Street geng beraksi dengan senjata tajam dan melakukan penganiayaan secara acak terhadap warga yang tak mereka kenal.

Fakta mengenai jenis senjata yang mereka gunakan terungkap dari barang bukti yang disita polisi.

Polisi menyita dua senjata tajam celurit dan sepeda motor yang digunakan oleh para pelaku.

Dengan senjata tersebut, mereka melukai warga. Seorang warga terluka parah di bagian kepala lantaran sabetan senjata tajam.

"Yang paling parah korbannya di Gorongan karena sampai menimbulkan luka sobek di kepala belakang," kata Kapolres.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com