Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Anas Pamer Pantai Plengkung Banyuwangi Dihadapan Duta Besar: Tersembunyi dan Istimewa

Kompas.com - 11/01/2020, 15:16 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kabupaten Banyuwangi memiliki spot ombak "garang" untuk selancar kelas dunia di Pantai Plengkung, yang letaknya tersembunyi di tengah Taman Nasional Alas Purwo.

Pantai Plengkung yang dikenal dengan nama G land diklaim sebagai salah satu dari tujuh ombak yang terbaik di dunia yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

G Land sudah dikenal sebagai surga pecinta selancar tingkat dunia sejak tahun 1970-an.

Rencananya pada tahun 2020, Pantai Plengkung dijadwalkan sebagai tuan rumah World Surf League, liga selancar paling bergengsi dunia.

Baca juga: Wisata Banyuwangi Tak Hanya Kawah Ijen, Ada TN Alas Purwo

Hal tersebut disampaikan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dihadapan 131 duta besar dalam acara rapat kerja yang digelar di kantor Kemenlu di Jakarta, Jumat malam (10/1/2020).

Anas menyebut Pantai Plengkung tersembunyi dan memiliki keistimewaan dibandingkan pantai lain.

"Juni 2020, Pantai Plengkung menjadi tuan rumah World Surf League. Liga selancar paling bergengsi dunia, semacam grand slam-nya kalau di olahraga tenis. World Surf League adalah tiga besar ajang olahraga yang memiliki social engagement tertinggi di seluruh dunia, bakal menjangkau 640 juta audiens di seluruh dunia," jelas Anas seperti dikutip dari rilis tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/1/2020).

Baca juga: TN Alas Purwo Bangun Fasilitas Penelitian Satwa Liar Senilai Rp 15 M

Selain duta besar, acara tersebut dihadiri Konsul Jendral, Konsul, Kuasa Usaha Tetap, dan Kuasa Usaha Ad Interim yang bertugas sebagai perwakilan Indonesia di berbagai negara di dunia.

”Terima kasih Ibu Menteri Luar Negeri, saya kira ini kolaborasi yang bagus dan kerja konkrit Kemenlu, di mana daerah dipertemukan dengan para perwakilan Indonesia yang bertugas di berbagai belahan dunia. Ini akan ikut mengakselerasi kemajuan tourism, trade, dan investement daerah, kalau Banyuwangi khususnya tourism,” ujar Anas yang tampil bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio serta Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Baca juga: Kunjungi Banyuwangi, Menteri Siti Nurbaya Janji Perbaiki Jalan Menuju Alas Purwo

 

Tersembunyi dan istimewa

Wisatawan surfing di Pantai Plengkung atau G-Land di Banyuwangi, Jawa Timur.BARRY KUSUMA Wisatawan surfing di Pantai Plengkung atau G-Land di Banyuwangi, Jawa Timur.
Pantai Plengkung berjarak 22 kilometer dari pintu masuk Taman Nasional Alas Purwo. Wisatawan bisa berhenti di Pos Pancur sebelum melanjutkan ke lokasi pantai.

"Walaupun jalan dari Pancur ke Plengkung sudah diperbaiki, kami tetap menyarankan agar pengunjung menyewa kendaraan yang telah disediakan. Selain pemberdayaan pada masyarakat, juga untuk memantau jumlah wisatawan yang datang karena G Land memang tempat wisata khusus. Karena jalan yang dilewati juga jalur yang dilewati binatang. Jangan sampai lalu lalang kendaraan mengganggu aktivitas hewan yang ada di hutan," kata Nuryadi, Kepala Balai Taman Nasional Alas Purwo.

Baca juga: Pantai Plengkung, Surganya Para Pecinta Surfing di Banyuwangi

Di sekitar Plengkung ada empat penginapan yang menyediakan fasilitas lengkap termasuk menyewakan papan selancar.

Salah satu yang membuat ombak G Land istimewa adalah posisinya yang tersembunyi. Peselancar harus berenang atau menumpang perahu untuk menuju titik ombak.

Di G Land, ombak bisa mencapai 1-2 meter dengan ombak berlapis-lapis yang cukup besar. Bahkan tinggi ombak bisa mencapai lima meter.

Baca juga: Wisata Banyuwangi Tak Hanya Kawah Ijen, Ada TN Alas Purwo

Pantai Plengkung di Banyuwangi atau dikenal dengan G Land yang menjadi surga bagi para pecinta surfing. KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Pantai Plengkung di Banyuwangi atau dikenal dengan G Land yang menjadi surga bagi para pecinta surfing.
Ombak yang cocok untuk surfing biasanya muncul antara bulan April hingga Oktober.

Sebagian besar peselancar yang datang ke G Land adalah wisatawan asing. Sementara wisatawan domestik banyak memilih wisata di Pantai Pancur dan di Savana Sadengan.

"The best-nya ombak ya pada bulan Agustus. Saat ini banyak sekali wisatawan asing yang datang ke sini," kata Rindi, warga Purwoharjo yang mengantarkan Kompas.com ke G-Land pada akhir November 2018.

Selain selancar, wisatawan bisa melakukan aktivitas lain seperti bersepeda melalui rerimbunan hutan bambu khas yang tumbuh di sepanjang jalan.

Jika beruntung, wisatawan bisa bertemu serombongan rusa yang mencari makan di sepanjang pantai.

Baca juga: TN Alas Purwo Bangun Fasilitas Penelitian Satwa Liar Senilai Rp 15 M

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com