Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belasan Warga Yogyakarta Diduga Terjangkit Antraks

Kompas.com - 10/01/2020, 16:15 WIB
Markus Yuwono,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Belasan warga Yogyakarta diduga terjangkit bakteri antraks. Mereka kini dalam perawatan Rumah Sakit Umum Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.

Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Wonosari dr. Triyani Heni Astuti mengatakan, telah merawat 12 pasien yang diduga terjangkit antraks sejak pertengahan 2019.

Satu di antara sejumlah pasien itu pada akhir 2019 sudah meninggal dunia.

Baca juga: Seekor Sapi Mati Mendadak di Kawasan Endemik Antraks Gunungkidul

Meski sudah merawat pasien itu selama berbulan-bulan, Triyani masih belum bisa memastikan mereka positif terinfeksi antraks.

"Karena pastinya diagnosa antraks harus ada hasil laboratorium sampel darah yang dikirim ke Bogor,” ucapnya di RSUD Wonosari Jumat (10/1/2020).

“Yang mengirim (darah) dari dinas kesehatan, kami belum menerima (hasil laboratorium). sehingga pasien kita rawat, sampai membaik dan meninggal ini masih suspect (terduga),” katanya.

Triyani juga menyatakan, beberapa pasien yang diduga terjangkit antraks mengaku sempat makan daging sapi sebelum sakit.

Baca juga: Pemkot Pastikan Hewan Kurban di Bekasi Bebas Antraks

Namun, belum ada kepastian sapi yang dimakan mati dalam keadaan sakit atau tidak.

Saat ini, RSUD Wonosari sudah menyiapkan ruangan khusus dan dokter penyakit dalam untuk menangani masalah ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

Sedangkan Kepala Desa Gombang, Kecamatan Ponjong Supriyanto, menyampaikan, di wilayahnya ada beberapa ternak yang mati mendadak, dan belum diketahui penyebabnya.

Dia mengakui seekor sapi disembelih warga saat hampir mati, dan dua sapi lainnya dikubur. Dagingnya dibagikan ke beberapa warga.  

“Memang ada satu ekor yang disembelih. Itu sapi yang mati pertama,” ucapnya.

Sebagai informasi, pada Juni 2019, ada temuan antraks di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com