YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Belasan warga Yogyakarta diduga terjangkit bakteri antraks. Mereka kini dalam perawatan Rumah Sakit Umum Wonosari, Gunungkidul, Yogyakarta.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Wonosari dr. Triyani Heni Astuti mengatakan, telah merawat 12 pasien yang diduga terjangkit antraks sejak pertengahan 2019.
Satu di antara sejumlah pasien itu pada akhir 2019 sudah meninggal dunia.
Baca juga: Seekor Sapi Mati Mendadak di Kawasan Endemik Antraks Gunungkidul
Meski sudah merawat pasien itu selama berbulan-bulan, Triyani masih belum bisa memastikan mereka positif terinfeksi antraks.
"Karena pastinya diagnosa antraks harus ada hasil laboratorium sampel darah yang dikirim ke Bogor,” ucapnya di RSUD Wonosari Jumat (10/1/2020).
“Yang mengirim (darah) dari dinas kesehatan, kami belum menerima (hasil laboratorium). sehingga pasien kita rawat, sampai membaik dan meninggal ini masih suspect (terduga),” katanya.
Triyani juga menyatakan, beberapa pasien yang diduga terjangkit antraks mengaku sempat makan daging sapi sebelum sakit.
Baca juga: Pemkot Pastikan Hewan Kurban di Bekasi Bebas Antraks
Namun, belum ada kepastian sapi yang dimakan mati dalam keadaan sakit atau tidak.
Saat ini, RSUD Wonosari sudah menyiapkan ruangan khusus dan dokter penyakit dalam untuk menangani masalah ini.