KUPANG, KOMPAS.com - Sejumlah anggota Komisi II DPRD Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatangi Dinas Koperasi dan Nakertrans NTT, Kamis, (9/1/2020)
Kedatangan Komisi II DPRD Belu itu, untuk melakukan koordinasi atas kematian Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Yanuarius Bruno Kehi yang dianggap tidak wajar.
Yanuarius Bruno Kehi, TKI asal Mandeu, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, meninggal akibat kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di Malaysia, Kamis (19/12/2019).
Jenazah Bruno tiba kampung halamannya 23 Desember dan telah dimakamkan 28 Desember 2019 kemarin.
Baca juga: Usut Kasus Penyekapan TKI di Malaysia, Polda NTT Utus Polisi yang Pernah Lawan Atasannya
Namun, kematiannya meninggalkan tanda tanya di pihak keluarga, karena di bagian dada terdapat jahitan panjang.
Keluarga menduga, kematian Bruno tidak wajar dan meminta dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.
Keluarga Yanuarius, kemudian mengadukan hal itu ke DPRD Kabupaten Belu.
Ketua komisi II DPRD Kabupaten Belu Theodorus F Seran Tefa kepada Kompas.com, mengaku tujuan mereka ke Dinas Koperasi dan Nakertrans NTT untuk berkoordinasi terkait rencana otopsi jenazah Bruno.
"Kami ke Dinas Koperasi dan Nakertrans NTT, untuk memastikan bahwa ada respons pemerintah provinsi dan pihak terkait rencana otopsi ulang jenazah Bruno," ungkap Theodorus.
Tujuan otopsi itu, lanjut Theodorus, agar bisa diketahui apakah ada organ tubuh Bruno yang hilang atau tidak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.