Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Bacok Tetangga Lalu Kabur ke Hutan

Kompas.com - 10/01/2020, 13:39 WIB
Bagus Supriadi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com - Sumantri (32), warga Dusun Krajan Barat, Desa Sucopangepok, Kecamatan Jelbuk, membacok tetangganya sendiri Jumat (10/1/2020).

Korban yakni M Abdul Weris (27). Akibatnya, daun telinga sebelah kiri korban nyaris putus.

Korban langsung dilarikan ke Puskesmas Jelbuk, kemudian dibawa ke RSD dr Soebandi.

“Pelaku ini menurut tetangganya memang kurang waras, jangankan orang lain, ibunya sendiri dicekik kalau lagi kumat,” kata Kapolsek Jelbuk AKP Sucahyo, kepada Kompas.com via telpon.

Baca juga: Rekonstruksi Pembacokan Polisi oleh TNI Diwarnai Unjuk Rasa

 

Menurut dia, sudah bukan menjadi rahasia kalau pelaku dinilai sebagai orang yang mengalami gangguan mental oleh para tetangganya.

Kronologi kejadian tersebut bermula saat korban mencuci sepeda motor di seberang jalan depan rumah pelaku.

Di sana memang ada tempat yang sering digunakan mencuci sepeda motor. 

Sementara pelaku sendiri pulang dari mencari rumput.

“Pelapor menarik rumputnya, dia menghampiri korban lalu tiba-tiba dibacok dari belakang,” tutur dia.

Korban tidak menyadari kedatangan pelaku yang membawa arit tersebut. Akibatnya, daun telinga sebelah kiri korban nyaris putus.

Setelah melakukan pembacokan, pelaku melarikan diri ke hutan. Sampai sekarang, polisi masih kesulitan untuk mencari pelaku.

Apalagi, cuaca yang kurang mendukung karena musim hujan.

Baca juga: Kasus Pembacokan di Denpasar, Polisi Tetapkan Satu Tersangka

 

“Menurut tetangga tidak usah dicari, karena akan pulang sendiri,” tambah dia.

Polsek Jelbuk sendiri sudah menempatkan orang di Desa Sucopangepok untuk mengawasi.

“Kalau sudah pulang, bisa menginformasikan pada kami,” tambah dia.

Selain itu, polisi masih belum bisa memastikan apakah pelaku mengalami gangguan jiwa atau tidak.

Jika sudah diamankan akan diperiksakan pada psikiatri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com