Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semarak Pilkada Makassar 2020, Mantan Walkot Lawan 2 Adik Mentan dan Keponakan JK

Kompas.com - 10/01/2020, 13:07 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kembali menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 2020.

Pilkada pada tahun ini tampaknya akan berbeda dengan Pilkada 2018 yang hanya diikuti calon tunggal.

Kali ini banyak bakal calon Wali Kota Makassar yang sudah menyatakan siap ikut dalam kontestasi politik tersebut.

Salah satu bakal calon yang menyatakan siap bersaing adalah Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto.

Baca juga: Kotak Kosong Menang, Pilkada Makassar Akan Digelar pada 2020

Danny yang merupakan Wali Kota Makassar periode 2013-2018, sudah mendaftarkan diri ke proses penjaringan di beberapa partai politik.

"Saya juga sudah mengikuti tahapan penjaringan di Partai PDIP dan komunikasi kami baik. Begitu juga dengan partai Gerindra, Demokrat dan Golkar. Kami intens berkomunikasi,” kata Danny ketika dikonfirmasi, Jumat (10/1/2020).

Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berhasil menyelesaikan aksi premanisme di sejumlah wilayah di Kota Makassar, termasuk tempat wisata seperti Anjungan Pantai Losari.KOMPAS.COM/M LATIEF Walikota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto berhasil menyelesaikan aksi premanisme di sejumlah wilayah di Kota Makassar, termasuk tempat wisata seperti Anjungan Pantai Losari.

Selain coba mendapatkan dukungan dari sejumlah partai, Danny juga mempersiapkan diri untuk maju dari jalur perseorangan.

“Jelas, saya berharap maju di Pilkada 2020 melalui jalur partai. Jika pun tidak melalui partai, saya akan tetap maju melalui jalur perseorangan sama seperti Pilkada Makassar 2018 kemarin,” tuturnya.

Baca juga: Pernah Kalah Lawan Kotak Kosong, Keponakan Jusuf Kalla Kembali Maju Pilkada Makassar

Sebagai informasi, Danny Pomanto sebenarnya menjadi salah satu calon dalam Pilkada Makassar 2018. Namun, karena dianggap melanggar aturan pemilu, pencalonan Danny didiskualifikasi.

 

Nurdin Halid mengenakan seragam Golkar dan menyerahkan SK Pengurus Golkar Sulsel ke Wakil Wali Kota Makassar, Syamsul Rizal, Minggu (4/2/2018) malam.KOMPAS.com/Hendra Cipto Nurdin Halid mengenakan seragam Golkar dan menyerahkan SK Pengurus Golkar Sulsel ke Wakil Wali Kota Makassar, Syamsul Rizal, Minggu (4/2/2018) malam.

Mantan Wakil Wali Kota Makassar Syamsul Rizal juga telah menyatakan akan ikut bersaing dalam Pilkada 2020.

Daeng Ical, sapaan Syamsul, bahkan menyatakan siap bersaing dengan pasangannya terdahulu, Danny Pomanto.

Sementara itu, keponakan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Munafri Arifuddin, juga akan kembali mencalonkan diri.

Meski kalah melawan kotak kosong pada Pilkada 2018, Munafri yang akrab disapa Appi, tetap optimistis maju sebagai bakal calon Wali Kota Makassar.

Pilkada Makassar semakin semarak karena dua adik Menteri Pertanian yang juga mantan Gubenur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, yakni Haris Yasin Limpo dan Irman Yasin Limpo ikut mencalonkan diri. 

Haris yang saat ini masih menjabat sebagai Direktur Utama PDAM Makassar sudah mengambil formulir pencalonan di Partai Amanat Nasional (PAN).

Sedangkan Irman yang menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Subbid Ekonomi di Pemerintah Provinsi Sulsel sudah menjajaki pencalonannya dengan Partai Golkar.

Sukriansyah S LatiefIst Sukriansyah S Latief

Staf Khusus Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Sukriansyah S Latief, juga ikut dalam bursa bakal calon Wali Kota Makassar.

Uky, sapaan Sukriansyah, telah mendaftar dan mengikuti tahapan penjaringan di tiga partai besar.

“Sisa menunggu hasil penjaringan partai, tapi saya tidak bisa sampaikan partai-partainya. Saya sudah siap dong untuk memimpin Makassar,” singkatnya.

Selain mereka yang telah lama dikenal masyarakat Sulawesi Selatan, banyak pendatang baru yang akan ikut meramaikan Pilkada Makassar 2020.

Figur-figur baru itu di antaranya Aliyah Mustika Ilham (istri mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin) yang kini masih duduk di kursi DPR RI, dua orang dokter di Makassar yakni dr Andi Latief dan dr Fadli Ananda.

Untuk diketahui, Pilkada Makassar 2020 merupakan ulangan dari Pilkada 2018. Kala itu, pemilihan hanya diikuti calon tunggal yaitu Munafri Arifuddin dan Andi Rahmatika Dewi.

Namun, Munafri dan Andi Rahmatika kalah melawan kotak kosong. KPU kemudian menyatakan Pilkada Makassar harus diulang pada 2020.

Selama belum adanya wali kota terpilih, Kota Makassar dipimpin seorang pejabat yang ditunjuk Kementerian Dalam Negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com