Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Ruang Kelas, Siswa Sekolah Negeri di Pedalaman Flores Belajar di Bangunan Darurat dan Rumah Warga

Kompas.com - 10/01/2020, 06:59 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kujuwongga, Desa Lidi, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT sudah berusia 4 tahun. 

Namun, hingga saat ini, sekolah tersebut belum memiliki gedung permanen untuk aktivitas kegiatan belajar mengajar. 

Selama 4 tahun, siswa-siswi dan para guru melakukan aktivitas KBM di bangunan darurat dan rumah warga. 

Bangunan darurat yang berjumlah 2 ruangan kelas itu dibangun secara swadaya orangtua siswa. Bangunan darurat itu berlantai tanah, dinding pelupuh bambu, dan beratapkan seng.

Baca juga: Kisah Perjuangan Guru Pedalaman Papua, Ingin Wujudkan Mimpi Siswa jadi Orang Nomor Satu

Hendrik Reng, guru SDN Kujuwongga mengungkapkan, sejak berdirinya sekolah tersebut, mengalami kekurangan ruangan kelas.

Baru ada 3 gedung permanen yang dibangun pemerintah. Sementara 3 ruangan lainnya, masih berupa bangunan darurat. 

"Kami di sini ada 6 rombongan belajar. Tiga kelas (1, 6, dan 3) belajar di gedung permanen. Tiga lainnya (2 dan 4) belajar di bangunan darurat. Kelas 5 masih belajar di rumah warga," ungkap Hendrik, kepada Kompas.com, melalui pesan singkat, Kamis sore. 

Foto : Saat siswa-siswi belajar di bangunan darurat SDN Kujuwongga, Desa Lidi, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (9/1/2020).Dokumen sekolah Foto : Saat siswa-siswi belajar di bangunan darurat SDN Kujuwongga, Desa Lidi, Kecamatan Palue, Kabupaten Sikka, NTT, Kamis (9/1/2020).

Hendrik menambahkan, selain kekurangan ruang kelas, sekolah itu juga belum memiliki ruang guru dan perpustakaan. Selama ini, ruang kelas, guru, dan perpustakaan disatukan.

Hendrik mengatakan, pihaknya pernah mengakali keterbatasan ruangan dengan menggabungkan 2 kelas jadi satu. 

Tetapi, upaya itu dinilai tidak efektif karena kelas yang digabungkan hanya dibedakan dengan tempat duduk siswa. 

Baca juga: Cerita Ones, Guru Pedalaman Papua Dapat Beasiswa di Rusia, Ingin Bangun Sekolah di Kampung Halaman

"Kami lihat tidak efektif dan guru yang mengajar tidak bisa fokus maka ada orangtua murid yang meminjamkan salah satu rumahnya untuk dipergunakan sebagai ruangan kelas dan sebagai kantor sekolah," kata Hendrik.

Hendrik mengungkapkan, keterbatasan ruangan kelas di SDN Kujuwongga yang berada di Dusun Langgaliwu ini memang sudah sering diusulkan kepada pemerintah, tetapi, sampai hari ini belum terealisasi. 

Hendrik menyebutkan, total siswa SDN Kujuwongga ada 89 orang. Jumlah rombongan belajar ada 6.

Jumlah guru sebanyak 9 orang, terdiri dari 5 orang honorer dan 4 PNS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com