Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanah Bergerak di Cianjur, 1 Rumah Rusak Berat hingga Sawah Gagal Tanam

Kompas.com - 09/01/2020, 22:22 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Dony Aprian

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Hampir satu hektare areal pesawahan rusak dan dipastikan gagal tanam akibat fenomena tanah bergerak di Kampung Cibolang RT 004/002, Desa Wargaasih, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Selain itu, peristiwa yang terjadi Rabu (08/01/2020) sekitar pukul 18.00 WIB itu mengakibatkan satu rumah warga rusak berat.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat Mokh Irfan Sofyan mengatakan, meski tidak ada korban jiwa, satu keluarga telah diungsikan.

“Ada satu KK yang berjumlah tujuh orang yang telah diungsikan karena rumah mereka rusak berat,” kata Irfan kepada Kompas.com, via telepon, Kamis (09/01/2020).

Baca juga: Kronologi Fenomena Tanah Bergerak di Cianjur: Pematang Sawah Bergeser, Penduduk Diungsikan

Dia menjelaskan, fenomena tanah bergerak dipicu tingginya intensitas hujan dalam sepekan terakhir.

“Hanya satu garis retakan, namun celahnya cukup besar. Dipastikan sawah yang terdampak mengalami gagal tanam,” ujarnya.

Pihaknya telah menerjukan personel dan Relawan Tanggap Bencana (Retana) BPBD ke lokasi.

“Kita juga telah mengajukan permohonan kajian ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) atas kondisi lapangan (lokasi pergerakan tanah),” ucapnya.

Baca juga: Viral Video Tanah Bergerak Terjadi di Kuningan, Ini Faktanya

Humas Polres Cianjur Ipda Budi Setiayudha mengatakan, ada 9.600 meter persegi areal pesawahan yang terdampak.

“Sawah yang terdampak milik enam orang petani atau warga setempat. Mereka dipastikan mengalami gagal tanam. Selain kondisi sawah mereka yang rusak, saluran irigasi juga jebol," ujar dia.

Dia meminta sawah yang terdampak tidak diairi untuk sementara waktu. 

"Kita terus berkordinasi dengan BPBD, termasuk dengan pihak PSDA dan BPP Pertanian terkait adanya kerusakan pada areal pesawahan dan irigasi ini," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com