Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Cuaca Ekstrem di Jateng, Ganjar Dirikan Posko Bencana Terpadu

Kompas.com - 09/01/2020, 21:05 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG.KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendirikan Posko Terpadu Siaga Banjir di Wisma Perdamaian Semarang, Jateng.

Hal tersebut sebagai antisipasi resiko bencana mengingat cuaca ekstrem diprediksi melanda Jateng selama memasuki musim penghujan.

Posko terpadu tersebut juga akan selalu meng-update dan validasi data kondisi terkini di seluruh kabupaten/kota di Jateng.

Baca juga: SPP Gratis di Jateng, Ganjar Minta yang Telanjur Bayar Dikembalikan

Selanjutnya, untuk menentukan langkah-langkah penanganan yang harus diambil, baik di masing-masing SKPD maupun secara kolektif.

"Posko ini, Pak Mendagri minta untuk ada posko khusus. Sebenarnya back up kalau harian sudah ada di BPBD. Karena mungkin cuaca dua bulan cukup ekstrim dan beberapa hari ke depan dimungkinkan sangat ekstrem, kita diminta lek-lekan (siaga)," ujar Ganjar di Semarang, Kamis (9/1/2020).

Ganjar melanjutkan, informasi ini akan diolah untuk segera ditindaklanjuti, terutama berkomunikasi dengan kabupaten/kota supaya segera ada antisipasi maupun penanganan.

"Meskipun kita tidak bisa presisi tapi kita dapat mengantisipasi secara optimal. Juga segera bisa halo-halo warning ke kades, camat dan bupati. Sebenarnya (posko) fungsinya mengurangi resiko bencana. Mendeteksi awal, informasi ini kita bisa cepat akan bisa mengantisipasi," terang Ganjar.

Baca juga: Cara Ganjar Pranowo Koordinasi Banjir dengan Kepala Daerah di Jateng

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sudaryanto mengatakan, saat ini kondisi beberapa wilayah Jateng diterjang banjir seperti di Brebes, Pati, Grobogan, dan Demak karena hujan lebat.

"Banjir yang terjadi di Demak karena luapan Sungai Tuntang yang membeludak. Nanti malam baru ke lokasi. Kalau di Grobogan ada 5-6 kecamatan terendam banjir karena tanggul jebol. Sudah ditangani sementara dengan ditimbun pasir, dibangun permanen masih nunggu lelang," jelas Sudaryanto.

Sudaryanto menuturkan, banjir di Demak tidak ada korban jiwa, namun sebanyak 3000 warga akan dievakuasi.

"Maka akan kami siapkan tempat untuk pengungsian warga terdampak banjir di Demak," kata Sudaryanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com