Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Ikan Kerapu di Keramba Mati Mendadak di Lhokseumawe, Peternak Rugi Ratusan Juta

Kompas.com - 09/01/2020, 14:44 WIB
Masriadi ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Analisis air keramba butuh waktu 3 hari

Analis Balai Pengembangan Budidaya Air Ujung Bate, Banda Aceh, Khairul Razi, yang tiba di lokasi keramba menyebutkan belum mengetahui pasti penyebab ikan itu mati.

Untuk memastikan penyebab kematian ikan, petugas telah mengambil sampel air di seluruh keramba.

“Kita ambil sampel airnya per satu jam sekali. Untuk memproses sampel air ini butuh waktu tiga hari. Barulah kita ketahui zat apa yang terkandung di dalam keramba sehingga mengakibatkan ikan itu mati,” kata Khairul.

Dia menyebutkan, mereka datang ke Lhokseumawe khusus untuk mengambil sampel air tersebut. Pengambilan sampel atas permintaan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Lhokseumawe.

Baca juga: LIPI: Ribuan Ikan Mati Misterius di Ambon Bukan Karena Ledakan Bawah Laut, tapi...

“Nanti laporan hasil pemeriksaan akan kita sampaikan ke dinas, namun butuh waktu tiga hari lagi,” pungkasnya.

Sekadar diketahui, puluhan petani tambak memasang keramba di sepanjang Krueng (sungai) Cunda, Kota Lhokseumawe.

Sebagian bahkan memasang keramba di dalam kompleks Waduk Kota Lhokseumawe.

Baca juga: Bukan akibat Gempa Bali, Ini Penyebab Ribuan Ikan Naik ke Daratan di Pantai Canggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com