Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah di Kampung Cibadak Cianjur, Jumlah Warga Mengungsi Bertambah

Kompas.com - 09/01/2020, 13:24 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Jumlah warga Kampung Cibadak, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang diungsikan akibat pergerakan tanah terus bertambah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat, saat ini sudah 45 kepala keluarga (KK) yang diungsikan ke tempat aman.

Hal itu disampaikan Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokh Irfan Sofyan, Kamis (09/01/2020).

“Kalau jumlah jiwanya seratusan lebih. Kita masih input data terbaru dari lapangan. Kalau jumlah awal kan ada 32 KK atau 122 warga yang diungsikan,” kata Mokh Irfan Sofyan kepada Kompas.com, melalui sambungan telepon, Kamis (09/01/2020).

Baca juga: Kronologi Fenomena Tanah Bergerak di Cianjur: Pematang Sawah Bergeser, Penduduk Diungsikan

Kondis tanah labil, terus bergerak

Disebutkan, penambahan jumlah warga yang mengungsi menyusul kondisi tanah yang labil, sehingga berpotensi terus bergerak.

“Dari alat ukur manual yang kita pasang di lokasi, menunjukkan adanya retakan baru. Tanah masih labil, bergerak terus, terlebih intensitas hujan juga tinggi di sini,” kata Irfan.

Saat ini, para korban ditampung di rumah-rumah warga yang dinilai aman, termasuk di pondok pesantren terdekat.

“Kita juga sudah kordinasi dengan pihak PUPR terkait pengadaan air bersih di tempat-tempat penampungan atau pengungsian sementara,” ujarnya.

Pergerakan tanah yang terjadi sejak Sabtu (04/01/2019) itu diduga akibat tingginya intensitas hujan di wilayah tersebut.

Baca juga: Soal Pergerakan Tanah, BPBD Cianjur Tunggu Kajian PVMBG

Dua retakan sepanjang 150 meter

Irfan menyebutkan, ada dua retakan sepanjang 150 meter dengan lebar atau celah retakan antara 35-50 centimeter.

"Kalau kedalaman retakan sekitar 2 meter hingga 2,5 meter,” ucap dia.

Disebutkan, lokasi retakan berada di areal persawahan yang posisinya di tebing di atas perkampungan penduduk.

“Untuk menghindari retakan yang lebih luas lagi, areal pesawahan terpaksa dikeringkan, aliran airnya kita stop dulu untuk mengurangi beban tanah,” ucapnya.

Baca juga: Pergerakan Tanah di Cianjur, Ratusan Warga Cibadak Diungsikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com