MAGETAN, KOMPAS.com – Selain menangani bencana banjir dan angin puting beliung, Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD Kabuaten Ngawi, Jawa Timur, memiliki tugas tambahan dalam 2 bulan terakhir.
Tugas tambahan yang dimaksud yakni mengevakuasi sarang tawon ndas.
Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Ngawi Teguh Puryadi mengatakan, pemberitaan yang cukup gencar di media massa terkait bahaya sengatan tawon ndas membuat permintaan evakuasi sarang tawon meningkat tajam.
Apalagi, dengan adanya pemberitaan mengenai warga yang tewas akibat disengat tawon.
“Dulunya enggak ada laporan untuk evakuasi sarang tawon ndas. Sejak adanya berita korban meninggal disengat tawon ndas ini, baru banyak laporan ke sini,” ujar Teguh ketika ditemui di ruang kerjanya Jumat (3/1/2020).
Baca juga: Catat, Ini Nomor Call Center Darurat Bencana Hidrometeorologi di Jatim
Sementara itu, Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Ngawi Alfian Wihaji Yudono mengatakan, setidaknya ada 100 sarang tawon ndas yang telah dievakuasi oleh anggota BPBD.
Proses evakuasi juga melibatkan anggota relawan yang tersebar di seluruh Kabupaten Ngawi.
Anggota BPBD Ngawi tidak hanya mengevakuasi sarang tawon ukuran kecil.
Tim juga mengevakuasi sarang tawon ndas yang berukuran jumbo.
“Kemarin, Selasa (7/1/2020) malam, di Jalan dr Soetomo, ukurannya 60 sentimeter, lebih besar dari galon,” kata Alfian.