Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Flyover Purwosari yang Telan Anggaran Rp 104 M Mulai Dibangun, Ditarget Selesai Desember 2020

Kompas.com - 08/01/2020, 18:40 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pembangunan jalan layang (flyover) di perlintasan sebidang kereta api Purwosari, Solo, Jawa Tengah, dimulai hari ini, Rabu (8/1/2020).

Awal pembangunan flyover itu ditandai dengan penandatanganan kontrak pekerjaan pembangunan di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah.

"Nilai kontrak pembangunan flyover Purwosari ini Rp 104 miliar. Akan kami selesaikan pembangunannya insyaallah di tanggal 20 Desember tahun ini," kata Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Jateng, Javid Hurriyanto, di Loji Gandrung Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Baca juga: Truk Bertonase Besar Akan Dilarang Melintas Flyover Cipendawa dan Rawapanjang

Selama pembangunan flyover Purwosari berlangsung akan berlangsung rekayasa lalu lintas.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.6 Pelaksana Jalan Nasional Alik Mustakim menyebut, daerah yang bakal terdampak pembangunan flyover adalah simpang 3 Kerten sampai simpang 4 Purwosari atau Sala View.

"Jalan kota yang akan berubah adalah sepanjang satu kilometer dari simpang 3 Kerten sampai simpang 4 Purwosari. Di dalam satu kilometer itu ada 700 meter struktur," kata Alik.

Sedangkan Manajer Divisi PT Wijaya Karya selaku pemenang tender pembangunan flyover Purwosari, Eka Santoso, mengungkap pembangunan flyover dimulai penataan kawasan di seputaran Purwosari.

Hal ini dilakukan agar pada saat pembangunan bisa berjalan dengan lancar.

"Menyesuaikan dengan sistem transportasi maupun utilitas yang ada dan kita mengamankan area yang mau kita laksanakan pekerjaan," terang dia.

Baca juga: Flyover Rawapanjang dan Cipendawa Beroperasi Januari 2020

Lebih lanjut, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo akan memindahkan sebanyak 370 pohon yang berada di sekitar area pembangunan flyover Purwosari.

Pemindahan pohon dilakukan agar tidak mengganggu proses pembangunan.

"Kami tidak melakukan penebangan. Namun semua pohon kita putra, kita ambil. Kita lakukan penyemaian dulu di kebun bibitnya DLH kemudian kita pindahkan di sepanjang Slamet Riyadi yang sekarang pohon yang sudah tua kita pindahkan ke sana," terang Rudy.

Sementara untuk mengantisipasi kemacetan arus lalu lintas di Solo selama pembangunan, Rudy meminta adanya rekayasa lalu lintas.

Dia mencontohkan, jalan yang semula satu arah bisa diberlakukan menjadi dua arah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com