Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cari Titik Terang Penyebab Kematian Lina Mantan Istri Sule, Polisi Amankan Rekaman CCTV hingga Ponsel

Kompas.com - 08/01/2020, 15:45 WIB
Agie Permadi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi mencari titik terang penyebab kematian Lina Jubaedah, mantan istri Sule, dan juga ibu dari Rizky Febian.

Polisi kemudian mendatangi kediaman Teddy di Jalan Neptunus, Margahayu, Kota Bandung, Rabu (8/1/2020).

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polrestabes Bandung AKBP Galih Indragiri mengatakan, maksud kedatangannya itu guna menindaklanjuti laporan dari Rizky Febian soal dugaan kejanggalan kematian sang ibundanya, Lina Jubaedah, ke Polrestabes Bandung, Senin (6/1/2020).

Berdasarkan pantauan, Tim Inafis Polrestabes Bandung membawa sejumlah barang dari kediaman suami sah Lina.

Baca juga: Tindak Lanjuti Laporan Rizky Febian, Polisi Datangi Kontrakan Suami Lina

Polisi bawa rekaman CCTV 

Menanggapi hal itu, Teddy, suami sah Lina, mengatakan bahwa kedatangan petugas ini guna mencari titik terang terkait laporan tersebut.

Dikatakan, polisi juga membawa rekaman kamera pengawas yang ada di kediamannya itu.

"CCTV diambil semua sama komputer. Selain itu, handphone Bunda dicek, saya kasih biar semua nemu titik terang, biar enggak ada yang sembunyikan. Jadi biar tahu kematiannya emang wajar dibilang lebam," kata Teddy saat ditemui di kediamannya.

Soal adanya dugaan penganiayaan, Teddy menyebut bahwa hal itu berita bohong.

Teddy mengatakan, dirinya ikut memandikan jenazah istrinya, bersama dengan anak-anak Lina, yakni Putry Delina dan Rizky Febian, serta dibantu ibu-ibu DKM di Masjid Al Muhajirin.

"Ibu-ibu yang mandiin pada tahu semuanya, pihak rumah sakit kalau udah dimandiin dibungkus, kalau di sini sama ibu DKM, saya mandiin, Teh Putri dan Iki (panggilan Rizky Febian) mandiin. Dugaan penganiayaan? Hoaks aja dibilang rekayasa, enggak tahu siapa yang mulai," tuturnya.

Teddy ingin semua mendapatkan titik terang

Dikatakan, untuk membuat terang laporan kronologi kejadiannya tersebut, Teddy menyerahkannya pada kepolisian.

"Silakan dicek CCTV," kata Teddy sambil menggendong bayinya.

Saat ini,  Teddy akan kembali dipanggil oleh pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.

"Disuruh datang lagi, saya bersedia, saya bantu ketemu titik terang, clear, jelas biar enggak ada yang dimanipulasi," katanya.

Teddy menjelaskan bahwa Lina memiliki riwayat sakit lambung, dua kali Lina ke UGD Rumah Sakit Al Islam.

Tak keberatan jenazah Lina diotopsi

 

"Saat kejadian enggak ada visum, enggak ada apa-apa, saat itu dokter bilang udah meninggal dalam perjalanan. Kalau divisum, saya enggak keberatan biar semua jelas, enggak keberatan diotopsi, enggak keberatan, misal anak-anaknya setuju," tuturnya.

"Saya pribadi kasihan, udah tenang harus diramaikan lagi. Pihak kepolisian harus yang bekerja keras," imbuh Teddy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com