Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumbatan Sampah Jadi Penyebab Banjir di Kaligawe, Semarang

Kompas.com - 08/01/2020, 15:02 WIB
Riska Farasonalia,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SEMARANG.KOMPAS.com- Hujan yang mengguyur Kota Semarang selama beberapa hari ini membuat sejumlah wilayah tergenang banjir.

Salah satunya di bawah jembatan Tol Kaligawe yang ketinggian airnya mencapai paha orang dewasa pada Selasa (7/1/2020) malam.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Ruhban Ruzziyatno, mengatakan banjir di bawah jembatan Tol Kaligawe disebabkan pompa air di sekitar lokasi tersebut tidak berfungsi optimal. 

Menurutnya, sampah telah menyumbat sejumlah pompa di sekitar Kaligawe.

Setelah dibersihkan petugas, genangan air tersebut sedikit demi sedikit mulai surut. Bahkan pada Rabu (08/01/2020) pagi, genangan air sudah tak nampak.

Baca juga: Jalan Kaligawe Semarang Banjir, Ganjar Cek Pompa Air

Ruhban Ruzziyatno, menyebut rob dan banjir memang masalah lama yang masih sering melanda Kaligawe.

Saat hujan deras terjadi, Kaligawe rutin dilanda rob maupun banjir.

"Itu jadi trauma bagi warga Kaligawe. Jadinya kita harus optimalkan pompa-pompa yang ada saat ini," jelas Ruhban kepada Kompas.com, Rabu (08/01/2020).

Ruhban mengungkapkan, saat ini terdapat tiga sistem penanggulangan banjir yang dioperasikan di Semarang.

Lokasinya terbagi di sisi tengah Kali Semarang, Banjir Kanal Barat (BKB) dan Banjir Kanal Timur (BKT).

"Di bagian barat dan tengah kondisinya relatif kondusif. Meski ada beberapa drainase permukiman yang tersumbat, tapi itu bisa diatasi. Untuk BKT kita punya sistem pembuangan banjir yang terpusat ke pompa Kali Sringin dan pompa Kali Tenggang. Kapasitasnya puluhan meter per kubik," kata Ruhban.

Baca juga: Hujan Deras Beberapa Hari, Atap 4 Kelas SDN di Semarang Ambruk

Selain itu, lanjut Ruhban, penanggulangan banjir di Kaligawe juga didukung optimalisasi dari kolam retensi di Muktiharjo. 

Fungsinya saat ini sudah dimaksimalkan dengan memanfaatkan puluhan pompa yang dipasang di Banjardowo, Kali Sringin, Pasar Genuk, pinggir jalan Karangroto hingga proses pembuangannya dilakukan di Kali Babon.

"Kita siapkan pula dua pompa lagi agar air yang disedot bisa dibuang ke Kali Babon," ujar Ruhban.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com